.
Bupati Kustini (ke dua dari kiri) membuka panen raya padi sehat di bulak sawah Pencar, Jumat (22/3/2024). (PM-Jatmo)
Patmamedia.com (SLEMAN) – Kelompok tani dusun Pencar, Sindumartani, Ngemplak, Sleman, panen raya padi hasil budidaya tanaman sehat diawali secara simbolis oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Jumat (22/3/2024).
Berbeda dengan komoditas padi lain, panen ini merupakan hasil dari implementasi Perbup Sleman Nomor 62 Tahun 2023 tentang Pengembangan Pertanian Organik Berbasis Kawasan serta Instruksi Bupati Sleman Nomor 19 Tahun 2023 tetang Sleman Kawasan Pertanian Sehat.
"Upaya ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan panen komoditas padi sehat yang minim penggunaan pupuk dan pestisida," ujar Kustini.
Kustini juga menyebut panen ini juga menjadi berita baik untuk menstabilkan suplai bahan pokok yang sempat mengalami penurunan drastis akibat musim kemarau berkepanjangan beberapa waktu lalu.
"Saya harap dengan panen raya ini stock bahan pokok di pasaran semakin stabil sehingga masyarakat tetap dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," tandas Kustini.
Keberhasilan panen raya ini, lanjut kustini, diharapkan dapat memotivasi kelompok tani lain dalam memproduksi padi secara maksimal. Terlebih saat ini akan memasuki masa libur Hari Raya dengan tingkat konsumsi yang meningkat.
"Momen ini saya harap dapat memberikan keuntungan optimal bagi petani sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya," kata Kustini.
Kustini mengungkapkan upaya pengendalian inflasi terus dilakukan secara berkesinambungan. Disebutnya ketersediaan beras diakhir Februari 2024, telah surplus lebih dari 4.600 ton.
"Semoga angka ini dapat terus meningkat dan diiringi dengan peningkatan kualitas komoditas panen di masa mendatang. Saya yakin sektor pertanian memiliki peluang besar untuk terus dikembangkan," ujarnya.
Sementara Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Setda Sleman, Suyanto, melaporkan Kelompok tani Tunas Harapan, Pencar, Sindumartani, Ngemplak melaksanakan program Budidaya Padi Sehat dengan pengurangan penggunaan pupuk dan pestisida kimia hingga 50 persen pada lahan seluas 30 ha dan yang saat ini akan dipanen seluas 15 ha.
"Perkiraan hasil panen sebanyak 7 ton per ha yang berarti akan ada perkiraan tambahan gabah sebanyak 105 ton," ujar Suyanto.
Suyanto menambahkan, budidaya Tanaman Sehat dilaksanakan dengan mengoptimalkan peran seluruh komponen agroekosistem seperti musuh alami dan mikroorganisme menguntungkan yang berasosiasi dengan tanaman. Sehingga kesehatan tanaman, tanah, dan lingkungan akan semakin meningkat.
“Budidaya Tanaman Padi Sehat akan menjadi solusi hidup sehat yang harus selalu kita jaga dan lestarikan untuk keberlangsungan masyarakat yang sehat,” pungkas Suyanto.
Pada kesempatan ini, Baznas Kabupaten Sleman juga membagikan 50 paket sembako kepada 50 masyarakat tidak mampu.***