.
PANGERAN tampan, muda, cerdas, lajang: Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, sejak Sabtu Pahing 12 Maret 2022 resmi menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X melalui prosesi pengukuhan yang sangat adiluhung di Pura Mangkunegaran Surakarta.
Nampak hadir dan menyaksikan peristiwa bersejarah tersebut Raja Catur Sagotra dari ‘bumi Mataram’ yakni Sri Sunan Pakubuwono XIII, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Sri Paku Alam X. Dari pemerintah hadir Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Seperti tertera dalam surat undangan yang banyak diunggah di media sosial, prosesi prosesi pengukuhan dimulai pada pukul 10.00 WIB. Masyarakat luas dapat menyaksikan melalui media sosial live streaming Instagram serta televisi lokal Solo, juga televisi nasional. Gusti Bhre, demikian bisasa dipanggil, mengenakan bawahan berupa kain batik bermotif parang dengan atasan beskap hitam khas busana Solo Mangkunegaran -- dikukuhkan langsung oleh ibundanya Prameswari Dalem Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX.
Pada pengukuhannya, istri KGPAA Mangkunegara IX tersebut meminta agar putra bungsunya itu selalu memberikan ketenteraman bagi Pura Mangkunegaran. Selanjutnya, prameswari dalem menyerahkan piagam pengukuhan kepada Bhre di hadapan ratusan tamu yang hadir.
Gusti Bhre dinobatkan sebagai raja pada usia 24 tahun (lahir 29 Maret 1997), status masih lajang atau belum menikah. Putra KGPAA Mangkunegara IX dari istri kedua atau permasuri GKP Prisca Marina Yogi Supardi. Memiliki kakak perempuan bernama GRAj Ancillasura Marina Sudjiwo. Selain itu, Bhre juga memiliki dua kakak tiri dari istri pertama KGPAA Mangkunegara IX, Sukmawati Soekarnoputri, yakni GPH Paundrakarna Sukma Putra dan GRA Putri Agung Suniwati.
Gusti Bhre atau yang sudah resmi KGPAA Mangkunegara X, adalah sarjana hukum lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Prestasi tersebut diraihnya saat bergabung dengan Tim Mooting Vis Fakultas Hukum UI.
Gusti Bhre dikenal khalayak khususnya Solo Raya sebagai pribadi yang ramah dan semanak. Meski lahir sebagai anak muda Milenial, dia sangat peduli pada budaya Jawa. Gusti Bhre yang kuliah di Jakarta ternyata biasa nglakoni puasa Jawa dan tirakat sebagaimana yang banyak dilakukan oleh para Raja di masa lalu. Oleh para abdi dalem, sejak kecil sangat dekat dan patuh kepada Ayahanda dan Ibundanya. Mereka acap berdiskusi dan berbincang akrab usai makan malam.
Masyarakat luas menunggu apa yang hendak dilakukan Raja Muda ini. Dalam pesan ketika pengukuhan, ibundanya Prameswari Dalem Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX, berpesan agar Mangkunegara X mampu menjadi pengayom sejati dan membawa kerukunan bagi siapa saja. Sedang Mangkunegara X berjanji akan tegak lurus pada UUD 45, Pancasila dan NKRI.
Ucapan selamat dan hamangubagya terus mengalir dari khalayak luas. Tak hanya dari para pejabat. Semua suka cita dan mendukung pengukuhan KGPAA Mangkunegara X.Dari masyakarat Geladak Suraningrat, misalnya, sukacita dan doa disampaikan dalam narasi: mugi Sampeyandalem tansah sinung berkahing Gusti Ingkang Maha Agung , karta tata raharja anggenipun nyepeng bawat Pura Mangkunegaran , sinuyudan asih dening sesami,langgeng tumekeng wuri.
Harapan yang lain, dari masyarakat , Raja Muda ini agar secepatnya memilih putri sebagai Garwa Prameswari. Agar sempurna kehidupannya untuk menjadi suri teladan. Nah, kita tunggusaja -- siapakah gadis yang beruntung itu??***(Disarikan dari berbagai sumber).