.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Drs. Ery Widaryana, MM. (PM-Ist)
Sleman (PM) – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100% di wilayah Kabupaten Sleman mulai diberlakukan sejak Senin (17/1/2022). Kegiatan ini dilaksakanan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang Penyesuaian Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Selain itu, pelaksanaan PTM 100% Kabupaten Sleman juga berdasarkan keputusan rapat Dinas Pendidikan dengan Tim Gugus Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sleman, serta Perangkat Daerah terkait.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Drs. Ery Widaryana, MM., mengatakan bahwa pelaksanaan PTM 100% ini dilaksanakan setiap hari selama 6 jam, dengan tetap memantau perkembangan pandemi Covid-19.
“Kaitannya dengan pembelajaran tatap muka (PTM), dengan adanya SKB (Surat Keputusan Bersama) 4 Menteri, Pembelajaran Tatap Muka semester genap itu bagi daerah kategori A, dengan kapasitas 100% tiap hari maksimal 6 jam, tentu harus disikapi dengan perkembangan pandemi Covid-19”, ujar Ery dalam jumpa pers di Ruang Sembada Setda Kabupaten Sleman, Selasa (18/1).
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman juga telah menggelar rapat koordinasi dengan Perangkat Daerah terkait pada minggu awal semester genap ketika pemberlakuan PTM terbatas. Koordinasi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi sekaligus mematangkan persiapan pelaksanaan PTM 100% semester genap.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, sekolah yang berada di bawah wewenang Pemerintah Kabupaten Sleman telah menerapkan SOP pembelajaran tatap muka yang telah ditentukan, termasuk melaksanakan protokol kesehatan dengan baik, dan tidak terjadi penularan kasus posistif Covid-19.
“Jadi initinya protokol kesehatan di sekolah harus ditegakkan. Kami sudah menyampaikan bahwa bapak/ibu guru, atau tenaga pendidikan harus menjadi agen-agen penegakan protokol kesehatan," lanjut Ery.
Penegakan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, harus dilaksanakan dengan baik tanpa ada hambatan apapun. Kita harus tetap waspada walaupun kondisi pandemi Covid-19 sekarang melandai, agar pembelajaran tatap muka di masa pandemi ini dapat dilaksanakan oleh masing-masing sekolah semaksimal mungkin.
Lebih jauh Ery menuturkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan melakukan PCR secara sampling di SD maupun SMP yang berada di zona merah. Diantaranya daerah Purwomartani dan Mororejo, hasil tes PCR negatif pada semua responden. Vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua juga telah diberikan kepada para siswa serta tenaga pendidik di Kabupaten Sleman. ***w