.
YOGYA (PM)-Lonjakan kasus Covid-19 di DIY yang tergolong signifikan, bahkan pada Rabu (9/2) kenaikan kasus harian mencapai 531 kasus. Menyikapi kondisi tersebut sejumlah strategi dan upaya pencegahan penularan Covid-19 terus dilakukan oleh Pemda DIY. Salah satunya
Pemda DIY akan mengoptimalkan strategi jemput bola bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Sementara bagi pasien yang rumahnya tidak memenuhi persyaratan, diimbau untuk melaksanakan karantina ke tempat isolasi terpusat ( Isoter ).
"Selama ini ada kecenderungan mereka yang terpapar Covid-19 lebih memilih melakukan Isoman. Tapi kalau kondisi rumahnya tidak memenuhi syarat akan memperparah potensi penularan. Oleh karena itu guna meminimalisasi potensi penularan Covid-19, Pemda akan melakukan layanan jemput bola. Adapun untuk pelaksanaannya jemput bola akan bekerjasama dengan Dinkes, Satgas, babinsa dan babinkamtibmas,"kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana, di Kompleks Kepatihan Rabu (9/2).
Biwara mengatakan, kebijakan pemerintah pusat untuk menerapkan PPKM level 3 di DIY secara otomatis berdampak pada adanya beberapa pembatasan. Mengingat penularan Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir kenaikannya tergolong cukup banyak. Untuk mengatasi hal itu,strategi penanggulangan Covid-19 di DIY agak berbeda dengan sebelumnya. Karena saat ini lonjakan kasus terkonfirmasi diduga disebabkan oleh merebaknya varian Omicron di sejumlah daerah di Indonesia. Seperti yang diketahui bersama,
Covid-19 varian Omicron memang lebih cepat menular dibanding varian delta. Namun tingkat keparahan dan gejalanya tergolong ringan.
"Melihat kondisi dan perkembangan yang ada, sekarang fokus prioritasnya adalah penyiapan isolasi baik isolasi mandiri maupun terpadu. Karena kasus naik cepat tapi tidak bergejala. Pasalnya 97 persen pasien Covid-19 di DIY saat ini merupakan OTG hingga pasien bergejala ringan. Kendati demikian, mereka tetap harus menjalani karantina untuk memutus rantai penularan,"paparnya. ***s