Platinum

Pemkab Bersama Polresta Sleman Optimalkan Lahan Tanaman Pangan di Moyudan

Wijatma T S
11 June 2024
.
Pemkab Bersama Polresta Sleman Optimalkan Lahan Tanaman Pangan di Moyudan

Bupati Sleman dan Kapolresta, Kejari Sleman, Kodim beserta beberapa stake holder pada kegiatan kick off percepatan tanam lahan tidur di Moyudan. (PM-Jatmo)

Patmamedia.com (SLEMAN) – Pemerintah Kabupaten Sleman, bersama Polresta Sleman melaksanakan tanam padi pada lahan seluas 9,7 hektar di Gamplong IV, Kalurahan Sumberrahayu, Selasa (11/6/2024). Kegiatan ini dalam rangka optimalisasi lahan tidur untuk meningkatkan indeks pertanaman padi di wilayah ini.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Selasa, mengatakan kegiatan itu sebagai tindak lanjut Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 243/KPTS/OT.050/M/04/2024 tanggal 1 April 2024 tentang Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan, dan Nota Kesepahaman Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4/Mou/HK.220/M/04/2024 dan NK/20/IV/2024 tanggal 25 April 2024 tentang Sinergitas Tugas dan Fungsi Pada Pembangunan Pertanian.

Kustini menjelaskan, Pemkab Sleman bersama Polresta Sleman telah melakukan identifikasi lahan persawahan tidur seluas 100 hektare. Setelah dipetakan ada 311 hektare lahan sawah bero (lahan tidak ditanami) di Sleman akibat kekurangan air karena dampak El Nino dan pasca pandemi COVID-19. Lahan tersebut berada di wilayah Kapanewon Moyudan dan Minggir.

Ia mengatakan optimalisasi lahan tersebut membutuhkan daya dukung air yang mencukupi. Untuk itu perlu dukungan air dari jaringan irigasi Bug Renteng Van Der Wijck di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).

"Polresta Sleman bekerja sama dengan BBWSSO meningkatkan debit air. Prosesnya yang menjalankan Kapolda, dan Kapolresta untuk membantu ketahanan pangan, khususnya di Sleman," kata Kustini.

Lebih lanjut Kustini mengatakan optimalisasi lahan pertanian ini juga didukung modernisasi alat pertanian. Hal ini dapat mengatasi masalah ketenagakerjaan di sektor pertanian. Satu unit alat pertanian tanam padi bisa menanam padi seluas 1 hektar.

"Saat ini, petani di Sleman sudah tua-tua, sedangkan generasi muda tidak tertarik dengan sektor pertanian. Modernisasi alat pertanian sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan," katanya.

Pemkab Sleman, lanjut Kusitini, tetap berkomitmen menjaga ketahanan pangan, karena Sleman merupakan lumbung pangan di DIY.

"Kami membentuk petani milenial yang harapannya ada transformasi dari pertanian konvensional ke pertanian modern," katanya.

Sementara itu Kapolresta Sleman, Kombes Yuswanto Ardi, mengatakan Polresta Sleman bersama Dinas Pekerjaan Umum juga telah melakukan revitalisasi gorong-gorong untuk meningkatkan debit air di lahan pertanian ini.

Selain itu, imbuh Ardi, turut menyiapkan lokasi pencanangan gerakan tanam serentak di Moyudan ini.

“Lahan tidur yang kami manfaatkan di Moyudan ini 28 hektare. Untuk tahap awal ini ada 9,7 hektar," pungkasnya.***

Griting

Baca Juga