Platinum

Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah Semar Mesem, Titik Akhir di Kalasan

Wijatma T S
21 February 2024
.
Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah Semar Mesem, Titik Akhir di Kalasan

Warga masyarakat mengantri untuk membeli sembako pada pasar murah di Lapangan Sanggrahan Tirtoadi Mlati. (PM-Jat)

Patmamedia.com (Sleman) – Pemkab Sleman melalui Disperindag menggelar operasi pasar untuk mengendalikan harga sembako taearutama beras yang terus meroket. Kegiatan bertajuk Sembako Murah Menyenangkan Seluruh Masyarakat (Semar Mesem) Berase Murah ini diawali di Lapangan Sanggrahan, Tirtoadi, Mlati, Rabu (21/2/2024).

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengatkan adanya pasar murah Semar Mesem merupakan langkah TPID (Tim Penangulangan Inflasi Daerah) untuk menanggulangi inflasi yang terjadi belakangan ini. Ia berharap langkah ini dapat memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan harga dimana dampaknya sudah mulai dirasakan masyarakat. Kenaikan harga pangan dan ketersediaannya yang terbatas, dipengaruhi fenomena El Nino pada pertengahan 2023 lalu yang menyebabkan penurunan produktifitas pertanian," papar Kustini.

Lebih lanjut Kustini mengatakan keterbatasan pasokan itu memberikan efek pada meningkatnya angka inflasi. Karenanya ia menghimbau agar masyarakat dan pihak-pihak tertentu agar tidak melakukan penimbunan komoditas pangan di tengah permasalahan kenaikan harga ini.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman Mae Rusmi Suryaningsih melaporkan, pihaknya akan menggelar operasi pasar Semar Mesem Berase Murah di empat lokasi. Diawali di Lapangan Sanggrahan, Tirtoadi, Mlati ini.

Kemudian untuk Kamis (22/2/2024) akan dilaksanakan di Lapangan TGP, Margoluwih, Seyegan dan akan dimulai kembali pekan berikutnya pada Senin (26/2/2024) di Lapangan Donokerto, Turi. Serta diakhiri di Lapangan Raden Ronggo, Kalasan, Selasa (27/2/2024).

Adapun untuk komoditas beras pada tiap lokasi operasi pasar murah, Disperindag Sleman menyiapkan beras jenis premium 5 ton, beras medium 1 ton, dan beras SPHP sebanyak 3 ton. Kemudian untuk telur sebanyak 1 ton dan gula 2 ton.

“Untuk pembeliannya juga kami batasi. Yakni beras non SPHP maksimal 10 kilogram, beras SPHP 5 kilogram, gula pasir 2 kilogram, dan telur ayam maksimal 2 kilogram serta wajib memiliki KTP Sleman,” terang Mae. ***

Griting

Baca Juga