.
Wabup Sleman, Danang Miharsa secara simbolik menyerahkan 2 liter minyak goreng di aula Kapanewon Sleman kepada wakil warga kurang mampu sebagai tanda dimulainya operasi pasar Rabu(26/1). PM-Ist.
Sleman (PM) - Menjawab kelangkaan minyak goreng dipasaran dibeberapa wilayah Sleman, Dinas Perdangan Kabupaten Sleman bekerja sama Pemerintah Povinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Rabu dan Kamis 26-27 Januari 2022 melakukan giat operasi minyak goreng kemasan' di Kantor Kapanewon Sleman.
Dalam operasi pasar ini, disediakan 369 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp14 ribu per liter.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan operasi pasar ini ditujukan kepada warga kurang mampu di 5 kelurahan se wilayahi Kapanewon Sleman.
Sebab mereka lebih sulit mengakses minyak goreng murah ini dibandingkan dengan warga yang berada di perkotaan atau dekat dengan ritel modern.
“Operasi pasar ini ditujukan bagi masyarakat kurang mampu yang belum bisa mengakses minyak goreng murah di rtel modern,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/1).
Danang mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan berbelanja seperlunya. Harapannya kebijakan ini aman berlanjut hingga harga minyak goreng terkendali,” tambahnya.
“Semoga kebijakan ini berlanjut sampai harga minyak goreng terkendali,” tuturnya
Kepala Disperindag Kabupaten Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan dalam operasi pasar minyak goreng di Sleman ada 572 karton dengan isi per karton 12 kemasan 1 liter yang disalurkan.
Sedangkan untuk pembagiannya, disalurkan ke beberapa kecamatan. Kemudian UMKM yang dengan didistribusikan melalui Dinas Koperasi dan UKM Sleman.
Winarni, warga Pisangan, Tridadi, Sleman mengaku operasi pasar minyak goreng kemasan ini sangat membantu warga masyarakat khususnya yang kurang mampu. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut hingga harga minyak dapat kembali stabil.
“Alhamdulillah terbantu dengan operasi pasar minyak goreng kemasan ini, di luar harga minyak goreng Rp 18.000 sampai 20.000 per liternya. Semoga bisa berlanjut sampai harga minyak goreng kembali stabil,” kata Winarni.***