.
Anang Setyawan Ulu ulu Sarddonoharjo saat kunjungan lapangan di KWT Dewi Madrim Ngalangan. (PM-Danang DS)
Patmamedia.com (SLEMAN)– Pemerintah Kelurahan Sardonoharjo menggelar sosialisasi pemanfaatan lahan pekarangan kepada masyarakat melalui Kelompok Tani Wanita sekalurahan, Senin(7/10).
Acara berlangsung di Balai Kelurahan, dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan sekaligus mendukung pencegahan stunting di wilayah tersebut.
Ulu Ulu Sardonoharjo, Anang Setyawan, menjelaskan pentingnya optimalisasi pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan dan beternak. "Program ini kita harapkan bisa membantu keluarga dalam menyediakan bahan pangan sendiri, terutama untuk sayuran dan protein hewani seperti ayam, sehingga ketahanan pangan keluarga dapat terjaga," ungkapnya.
Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan berupa kandang ayam kepada Kelompok Tani Wanita untuk mendukung program ini. Bantuan tersebut diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kemandirian keluarga dalam menghasilkan protein hewani, sekaligus sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam pencegahan stunting.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan seluruh masyarakat dapat memanfaatkan lahan pekarangan mereka secara lebih efektif dan mendukung program pemerintah dalam menjaga kesejahteraan serta kesehatan anak-anak di wilayah Kelurahan Sardonoharjo.
Pemanfaatan lahan pekarangan rumah kini menjadi solusi yang semakin diminati untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, meningkatkan kesehatan, serta menambah nilai estetika hunian. Di tengah isu lingkungan global yang semakin kompleks, pengelolaan pekarangan rumah yang optimal tidak hanya memberikan manfaat bagi pemilik rumah, tetapi juga bagi ekosistem secara keseluruhan.
Keberlanjutan Lingkungan
Lahan pekarangan yang ditanami berbagai tanaman produktif seperti sayuran, buah-buahan, hingga tanaman herbal, berkontribusi besar dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Tanaman tersebut mampu menyerap karbondioksida, menghasilkan oksigen, serta menjaga kualitas tanah. Selain itu, pekarangan yang hijau dan asri dapat membantu menurunkan suhu lingkungan sekitar rumah, berperan sebagai pendingin alami, serta mengurangi polusi udara.
Manfaat Kesehatan
Dengan menanam tanaman pangan sendiri, keluarga dapat mengonsumsi hasil pertanian yang lebih sehat dan bebas dari pestisida kimia. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada kesehatan, terutama dalam menyediakan makanan organik yang kaya nutrisi. Selain itu, kegiatan berkebun di pekarangan juga dapat menjadi aktivitas fisik yang baik, membantu menurunkan stres, meningkatkan kebugaran, dan memberikan perasaan rileks bagi penghuni rumah.
Estetika dan Nilai Seni
Lahan pekarangan yang dikelola dengan baik mampu menciptakan nilai estetika yang indah dan harmonis dengan lingkungan. Berbagai jenis tanaman hias dapat dipilih untuk mempercantik pekarangan, menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi pemilik rumah. Keberadaan taman mini di depan atau belakang rumah juga mampu meningkatkan nilai properti secara keseluruhan.
Pengelolaan Sampah Organik
Salah satu cara efektif untuk memanfaatkan lahan pekarangan adalah dengan mengelola sampah organik. Sampah rumah tangga seperti sisa makanan, dedaunan, dan limbah organik lainnya dapat diolah menjadi kompos melalui teknik pengomposan. Hasil kompos ini kemudian digunakan untuk menyuburkan tanaman di pekarangan, menciptakan siklus pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
"Dengan pemanfaatan lahan pekarangan yang tepat, masyarakat dapat berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan, kesehatan pribadi, estetika rumah, dan pengelolaan sampah secara efektif. Langkah kecil ini memiliki dampak besar dalam membentuk lingkungan yang lebih hijau dan sehat di masa depan", pungkas Anang Setyawan.
Acara sosialisasi ditutup dengan kunjungan ke Kelompok Tani Wanita Dewi Madrim Ngalangan.*