Platinum

Penataan Stasiun KA Wates, Lima Pedagang Tolak Bantuan Biaya Pindah

Roberto Gusta
24 February 2022
.
Penataan Stasiun KA Wates, Lima Pedagang Tolak Bantuan Biaya Pindah

Petugas PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta bersama Kepala Dinas PUPKP dan Sekretaris Disdagin Kulonprogo mencermati rencana penataan lingkungan Stasiun KA Wates. (PM-Roberto Gusta)

Kulonprogo (PM) – Sebagian pedagang di depan Stasiun KA (Kereta Api) Wates menolak bantuan biaya pemindahan yang diberikan PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta. Penolakan pedagang sebagai ungkapan keprihatinan karena tidak ada tempat pindah untuk berjualan.

Terdapat sebanyak 13 pedagang dan satu pos ojek diberikan waktu sampai Senin (28/2) untuk mengosongkan depan stasiun. Untuk pengosongan lokasi tersebut,  PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta memberikan bantuan biaya pemindahan, setiap pedagang Rp 500 ribu dan bantuan biaya pindah pos ojek Rp 300 ribu.

“Kami berlima belum ada tempat untuk pindah. Pedagang sudah survei tempat yang disediakan Pemkab di Pasar Sentolo Baru tetapi pasarnya sepi,” ujar Utami Budi Wiharti, salah satu pedagang yang harus pindah dari depan Stasiun Wates.

Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo Yuliyantoro bersama empat anggotanya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Pemukiman (PUPKP) Gusdi Hartono, Sekretaris Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Rohedy Goenoeng Poerhandoko turut menyaksikan pemberian bantuan biaya pemindahan, Kamis (24/2-2022)

Sedangkan sebagian pedagang lain yang telah memiliki lokasi pindah, mulai mengemas dagangan dan membongkar kios. Mereka telah menerima bantuan biaya pemindahan. Lokasi pindah masih di sekitar stasiun meskipun harus menyewa kios kosong dengan harga mahal.

Humas PT.KAI daop 6 Yogyakarta Supriyanto, dalam siaran persnya yang diterima patmamedia.com menjelaskan ,jika penertiban 13 pedagang yang berada di trotoar depan Stasiun Wates dilakukan sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada pengguna KA  yang saat ini sudah mencapai sekitar 1.009 orang per hari dengan jumlah perjalanan sebanyak 20 KA jarak jauh, 8 KA Prameks serta KA Bandara NYIA.

"Sosialisasi sudah kami lakukan sejak bulan Januari 2022 dan para pemilik kios yang jumlahnya ada 13 ini juga sudah kami berikan bantuan untuk biaya pembongkaran masing - masing sebesar Rp.500.000," ucap Suryanto dalam siaran persnya (24/02/2022)

Berdasarkan hasil pantauan Patmamedia.com di  lokasi, tampak hadir Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kulonprogo, Yuliyantoro S.E., Kepala Disperindag Kabupaten Kulonprogo Rohedy Goenoeng, S.Sos., Kepala DPUPKP Ir. Gusdi Hartono M.T., Lurah Wates Bambang Sunartito S.I.P., sejumlah pejabat dari PT KAI Daop 6 Yogyakarta dan Stasiun Wates untuk memastikan kelancaran dari proses pemindahan 13 PKL di trotoar depan Stasiun Wates.

"Saya berharap PT.KAI seandainya nanti ada pembangunan kios di dalam Stasiun Wates, para pedagang ini bisa diberikan prioritas. Kalaupun tidak ada, dari Disperindag Kabupaten Kulonprogo pun sudah menyiapkan area untuk relokasi, yaitu di lantai dua pasar Sentolo," tutur lurah Wates, Bambang Sunartio.

Salah satu petugas dari PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta, Dedi yang menyerahkan bantuan biaya pemindahan kepada pedagang menyatakan hendak melakukan penataan lingkungan depan Stasiun KA Wates. Pedagang di depan stasiun yang menempati tanah PT KAI harus pindah.

PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta telah berkoordinasi dengan Pemkab Kulonprogo untuk menyiapkan lokasi untuk pindah berjualan. “Nantinya jika membangun kios di stasiun, berjanji akan memperitoritaskan pedagang yang harus pindah dari depan stasiun,” ujar Dedi.

Sekretaris Disdagin Kulonprogo Rohedy Goenoeng Poerhandoko yang turut menyaksikan pemberian bantuan biaya pemindahan pedagang di depan Stasiun Wates mengungkapkan, Pemkab telah menyediakan tempat bagi pedagang di depan Stasiun Wates yang terpaksa harus pindah dengan adanya penataan lingkunan stasiun.

Menurutnya, tempat yang disediakan untuk pindah di  Pasar Sentolo Baru dan di Pasar Bendungan. “Di Pasar Sentolo Baru terdapat sekitar 15 kios dan los yang cukup untuk menampung pindahan pedagang di depan Stasiun Wates. Di Pasar Bendungan, masih ada tempat di lantai dasar dan lantai satu,” ujar Rohedy Goenoeng Poerhandoko

Sedangkan Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo Yuliyantoro mengapresiasi Disdagin telah menyediakan tempat di Pasar Sentolo Baru dan Pasar Bendungan bagi pedagang di depan Stasiun Wates yang harus pindah di tempat lain.

Sebelum sampai batas akhir pengosongan, harap Yuliantoro ada nota kesepakatan antara PT KAI Daop 6 Yogyakarta dengan pedagang. Dalam nota kesepakatan tersebut, jika dikemudian hari PT KAI Daop 6 Yogyakarta membangun kios di stasiun, bersedia memberikan prioritas kepada eks pedagang di depan stasiun.

“Pedagang bisa belajar dari pemindahan pedagang Pasar Burung ke Pasar Hewan Pengasih. Awal pedagang pindah sepi tetapi sekarang tempat menjadi rebutan,” tambah Yuliantoro.*** (Roberto Gusta / Muhammad Arifin)

Griting

Baca Juga