.
Pengelola e-warung mempersiapkan telur yang akan disalurkan ke KPM BPNT 2022. (PM-Roberto Gusta)
Kulonprogo (PM) – Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Sembako 2022 menghancurkan sebagian besar e-warung yang menjadi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) masyarakat di Kulonprogo. Karena bantuan sosial dari Kementerian Sosial (Kemensos) disalurkan melalui kantor pos secara tunai, bukan melalui e-warung.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di Dinas Sosial (Dinsos) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kulonprogo menyebutkan di Kulonprogo terdapat sebanyak 113 e-warung yang menyalurkan BPNT dari Kemensos dan BPNT dari Pemkab Kulonprogo.
“Akibat penyaluran bantuan tunai, omzet e-warung bisa turun 100 persen. E-warung masih melayani by order bahan kebutuhan pokok tetapi hanya sebagian kecil saja,” ujar Eko Kusrianto, Pengelola E-Warung 46 Pengasih 6 kepada wartawan media ini di Ngramang, Kalurahan Kedungsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, Jumat (25/2/2022).
Menurutnya, sejak mendapat kepercayaan menyalurkan bantuan BPNT tiga tahun terakhir, keberadaan e-warung di Kulonprogo mengalami pertumbuhan pesat. E-Warung 46 Pengasih 6 yang melayani bahan kebutuhan pokok KPM (Keluarga Penerima Manfaat) sebanyak 400 KK (kepala keluarga).
Untuk pendapatan e-warung, katanya di kisaran Rp 4 juta/bulan. Bahan pangan yang disalurkan, mendapatkan suplai produk pertanian lokal. Penyaluran BPNT melalui e-warung, selain dapat menumbuhkan e-warung bersangkutan juga mengerakkan perekonomian sektor pertanian di Kulonprogo.
“Konsep penyaluran BPNT melalui e-warung sudah bagus. E-warung dapat berkembang dan membantu pemasaran produk pertanian dari daerah sendiri. Sangat menyayangkan penyaluran BPNT melalui kantor pos secara tunai,” katanya.
Kepala Bidang Perlindungan Sosial, Dinsos P3A Kulonprogo Heppy Eko Nugroho yang dikonfiramsi membenarkan bantuan BPNT 2022 dari pusat disalurkan melalui kantor pos secara tunai. Perubahan tersebut berdampak terhadap e-warung dan penyuplai bahan pangan produk pertanian.
“E-warung yang selama ini menyalurkan BPNT dari pusat diharapkan tetap bisa tumbuh dan berkembang. Pendapatan mengalami penurunan dratis tetapi terus berusaha memberikan pelayanan kebutuhan sembako masyarakat,” tutur Heppy Eko Nugroho.
Dari sebanyak 113 e-warung di Kulonprogo, katanya, sekitar 89 e-warung menjadi penyalur BPNT dari pusat dengan jumlah KPM sekitar 48 ribu KK. Sedangkan sisanya sekitar 24 e-warung menyalurkan BPNT Kulonprogo dengan jumlah KPM di 2022 sekitar 4.400 KK.
Besarnya BPNT Kulonprogo di 2022, setiap KPM menerima bantuan Rp 200 ribu per bulan. Bantuan diberikan dalam bentuk bahan pangan komoditas karbohidrat (beras), protein hewani, protein nabati, gula merah dan komoditas vitamin-mineral.
“E-warung bekerjasama dengan Gapoktan, kelompok tani, kelompok budidaya ikan, kelompok peternak sebagai penyuplai bahan pangan yang disalurkan ke KPM,” katanya.
E-warung diharapkan tetap bisa berkembang meskipun tidak lagi menyalurkan BPNT. Pada awalnya keberadaan e-warung dibentuk oleh KUBE (Kelompok Usaha Bersama) masyarakat dengan harapan mampu mandiri.***k