.
Banser Satuan Koordinasi Rayon Kapanewon Tempel memberikan paket sembako kepada warga sekitar lokasi kemah. (PM-Ist)
Sleman (PM) - Menyongsong Hari Santtri Nasiaonal, Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kapanewon Tempel gelar kemah bhakti di Lapangan Mororejo Kapanewon Tempel. Kemah digelar selama dua hari satu malam tanggal 8-9 Oktober 2022 dengan mengangkat tema "Bangkitkan Semangat, Tumbuhkan Totalitas dan Loyalitas. Kemah tersebut diikuti oleh 80 anggota Banser se Kapanewon Tempel.
Satkoryon Banser Kapanewon Tempel menghadirkan Sekda Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya dan Anggota DPD RI Dr.H.Hilmy Muhammad, M.A. untuk memberikan motivasi kepada anggotanya, serta memberikan materi komitmen kebangsaan.
Kepala Satuan Kordinasi Banser Kapanewon Tempel, Nur Kholis menyampaikan bahwa acara kemah tersebut sebagai sarana koordinasi dan konsolidasi anggota Banser Kapanewon Tempel. Menurutnya dengan digelarnya acara tersebut seluruh anggota akan semakin solid serta akan meningkatkan semangat komitmen kebangsaan.
"Kemah ini kami gelar dua hari satu malam dalam rangka peringatan hari santri, sebagai sarana koordinasi dan konsolidasi anggota banser Tempel, harapannya para anggota semakin solid dan kedepan akan semakin meningkat semangat komitmen kebangsaan dari para anggota" ujar Nur Kholis.
Lebih dari itu Nur Kholis menyampaikan, Kemah Bhakti juga diisi dengan Bhakti Sosial pembagian paket sembako kepada warga sekitar lokasi kemah yang memang membutuhkan.
"Kami ingin menjadi bermanfaat bagi masyarakat, kami bagikan paket sembako kepada masyarakat sekitar, meskipun tidak banyak semoga dapat bermanfaat" terang Nur Kholis.
Sementara itu Sekda Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya menyampaikan harapannya agar Banser Kapanewon Tempel berperan dalam masyarakat dan sinergi dengan pemerintah Kabupaten Sleman. Harda meyakini bahwa banser tempel punya loyalitas dan totalitas untuk masyarakat.
Hari santri Nasional selalu diperingati agar supaya menjadi bahan Refleksi bagi pemuda untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas diri para santri guna tetap memperjuangkan intelektualitas kemajuan bangsa indonesia. Dengan digelarnya hari santri nasional para pemuda dapat membaca dan merefleksikan secara seksama tentang sejarah para santri dan Kiyai memperjuangkan Bangsa ini.
Semua kompnen bangsa harus siap pula menghadapi zaman yang akan datang. Yang sudah penuh dengan Era Digital dan Milenial, maka jika tidak tentang dengan keagamaan dan kepesantrenan yang disiapkan tentunya akan tersorot oleh zaman itu sendiri. Sebab santri selalu ikut andil dalam mengelaborasi tentang mempertemukan ilmu islam murni dan ilmu pengetahuan/sains. Mereka juga siap dalam posisi membantu TNI dalam mempertahankan NKRI.***