Pertarungan Pilkada Sleman 2024: Mantan Sekutu Kini Jadi Rival Sengit
Muh Sugiono
07 October 2024
.
Paslon Harda-Danang bersama para pendukungnya saat menghadiri acara undian nomor urut kantor KPU Kabupaten Sleman, Senin 23 September 2024 lalu. (PM: Muh Sugiono)
Patmamedia.com (SLEMAN) -- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Sleman diperkirakan bakal menjadi salah satu kontestasi politik paling menarik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tokoh-tokoh besar yang sebelumnya bekerja sama kini berhadapan sebagai lawan politik, menciptakan suasana tegang namun penuh daya tarik bagi warga Sleman.
Paslon Kustini-Sukamto (Kusuka) yang juga hadir bersama kekuatan pendukungnya. (PM-MS)
Salah satu pasangan yang menarik perhatian adalah mantan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, yang kembali maju sebagai calon Wakil Bupati periode 2024-2029. Kali ini, ia berpasangan dengan Harda Kiswaya, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, yang maju sebagai calon Bupati. Pasangan nomor urut dua ini diprediksi memiliki peluang besar, didukung oleh sembilan partai besar yang menguatkan posisinya.
Danang Maharsa bukanlah wajah baru di dunia politik Sleman. Sosoknya dikenal karismatik dan menjadi idola di kalangan emak-emak. Pengalaman lima tahun sebagai Wakil Bupati menjadi modal kuat yang menegaskan ketokohannya. “Pak Danang adalah pemimpin yang sangat dekat dengan masyarakat. Ia tidak hanya bisa berkomunikasi dengan baik, tapi juga memahami kebutuhan masyarakat bawah,” ujar salah satu pendukungnya.
Namun, pertarungan tidak akan mudah. Kustini Sri Purnomo, mantan Bupati Sleman, kembali mencalonkan diri sebagai Bupati periode kedua dengan menggandeng H. Sukamto sebagai calon Wakil Bupati. H Sukamto SH adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota DPR RI perioder 2019-2024. Ia mewakili daerah pemilihan DIY, kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini duduk di Komisi IX.
Pasangan Kusuka (Kustini-Sukamto) ini juga yakin akan kemenangan mereka, terutama dengan dukungan kuat dari masyarakat yang mereka sebut sebagai kekuatan utama. Begitu mendengar pasangannya mendapatkan nomor urut satu dari KPU, Sukamto langsung menyatakan, “Koalisi nomor satu adalah koalisi rakyat dan pemerintah, sebuah simbol persatuan rakyat Sleman dengan pemimpinnya. Tidak ada yang bisa menghalangi kekuatan rakyat.”
Bagi Kustini, kemenangan pada periode sebelumnya memberikan keyakinan bahwa masyarakat Sleman masih mempercayai kepemimpinannya. Namun, ia tidak menganggap enteng lawannya, yang juga memiliki sejarah panjang dalam pemerintahan Sleman.
Pertarungan ini menarik bukan hanya karena kualitas dari masing-masing kandidat, tetapi juga karena latar belakang hubungan antara mereka. Sebelumnya, Danang dan Kustini bekerja sama dalam pemerintahan Kabupaten Sleman, dimana Danang menjabat sebagai wakil bupati di bawah kepemimpinan Kustini. Kini, mereka berhadapan sebagai rival yang sama-sama berambisi merebut hati masyarakat.
Dengan peta politik yang kuat di kedua kubu, kontestasi Pilkada Sleman 2024 tidak hanya menjadi ajang bagi dua pasangan ini untuk berebut suara, tetapi juga menjadi cermin dinamika politik lokal yang berkembang. Siapa yang akan keluar sebagai pemenang? Hanya waktu dan pilihan rakyat Sleman yang akan menjawabnya.*