.
Pjs Bupati Sleman, Kusno Wibowo (tengah) memberi arahan kepada TPPS Kapanewon Minggir. (PM-ist)
Patmamedia.com (SLEMAN) - Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menyelenggarakan Monitoring Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Rabu (13/11/2024) di Kapanewon Minggir. Pjs Bupati Sleman, Kusno Wibowo hadir secara langsung sekaligus memberi arahan kepada TPPS Kapanewon Minggir.
Kusno menyampaikan apresiasi kepada TPPS khususnya di Kapanewon Minggir karena telah berperan aktif dalam menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Sleman. Menurut data EPPGBM, prevalensi stunting Sleman tahun 2023 ada di angka 4,51 turun 2,37 dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Kusno, Sleman masih memiliki PR mencapai target 4,41 di tahun 2024.
“TPPS adalah garda terdepan penurunan stunting di Sleman. Terlebih di Kapanewon Minggir ini harus dijadikan prioritas karena prevalensinya masih lebih tinggi dibanding Sleman,” jelas Kusno.
Lebih lanjut, Kusno menegaskan sekecil apapun angka prevalensi stunting harus tetap tuntas ditangani dan disertai upaya pencegahan munculnya kasus baru. Kusno berharap kelompok sasaran harus dipastikan oleh TPPS mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik melalui konseling gizi terpadu, fasilitas air bersih, perlindungan jaminan sosial, kelas pengasuhan, pemeriksaan kesehatan pasangan usia subur serta pemberian tablet tambahan darah remaja putri.
“TPPS tingkat Kelurahan dan Kapanewon tentu lebih memahami karakteristik masyarakatnya di wilayah masing-masing. Oleh karena itu, penting bagi TPPS kenali kendala dan permasalahan yang ditemui di lapangan besrta cara penanganannya,” kata Kusno.
Mengakhiri arahannya, Kusno harap TPPS dapat melakukan pembinaan secara humanis dan menekankan pentingnya pemahaman agar anak mengkonsumsi makanan utama dengan porsi seimbang.