Platinum

Rintisan Museum Eks Pengepul Nila Bulurejo Berisikan Sejarah Kulonprogo

Roberto Gusta
11 October 2022
.
Rintisan Museum Eks Pengepul Nila Bulurejo Berisikan Sejarah Kulonprogo

Salah seorang pengunjung melihat benda purbakala di Museum Eks Pengepul Nila Bulurejo (PM-Roberto Gusta)

Kulonprogo (PM) – Bangunan eks Pengepul Nila Bulurejo banyak menyimpan benda purbakala yang mampu mengungkapkan sejarah  wilayah Kabupaten Kulonprogo di masa-masa lalu. Yaitu mulai dari masa pra sejarah hingga terbentuknya tata pemerintahan di Yogyakarta.

Bangunan eks Pengepul Nila Bulurejo didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII yang menjadi Raja Keraton Yogyakarta antara 1877 – 1921. Nila/ Tom atau Indigo Vera merupakan jenis tanaman yang dijadikan bahan pewarna biru alami yang cukup terkenal pada masa Hindia Belanda.

Bangunan bernilai sejarah tersebut oleh Dinas Kebudayaan (Disbud)/Kundha Kabudayan Kulonprogo dijadikan rintisan museum Kulonprogo. Ratusan benda purbakala cagar budaya, mulai dari masa pra sejarah tersimpan di Bangunan eks Pengepul Nila Bulurejo.

Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kulonprogo Danang Indra Prayudha mengungkapkan sampai sekarang di Kulonprogo terdapat 120 benda cagar budaya yang sudah ditetapkan melalui SK (Surat Keputusan) Bupati Kulonprogo.

Benda cagar budaya yang bisa menggambarkan sejarah Kulonprogo, meliputi benda bergerak, bangunan, struktur dan kawasan cagar budaya, mulai dari periode pra sejarah hingga  periode kolonial Hindia Belanda.

“Ada langkah kemajuan di Disbud Kulonprogo dengan merintis pendirian museum di eks Pengepul Nila Bulurejo. Isi museum bisa menggambarkan Kulonprogo pada masa lalu,” ujar Danang Indra Prayudha.

Kepala Bidang Bahasa Sastra Sejarah dan Permuseuman, Disbud Kulonprogo Budi mengungkapkan terus berusaha agar di Kulonprogo dapat berdiri museum. Adanya museum dapat mengenalkan kepada masyarakat, khususnya anak sekolah untuk mengetahui perjalanan sejarah Kulonprogo.

Upaya ada museum di Kulonprogo belum dapat terwujud karena ada ketentuan yang harus dipenuhi. “Di DIY tinggal Kulonprogo yang belum ada museum. Sebelum ketentuan terpenuhi, merintis museum di eks Pengepul Nila Bulurejo,” ujar Budi.

Lebih lanjut Danang Indra Paryudha menjelaskan bangunan eks Pengebul Nila Bulurejo menjadi salah satu benda cagar budaya yang bersejarah pada masa Hamengku Buwono VII. Pada masa itu di wilayah Pengasih dan sekitarnya banyak perkebunan tanaman nila.

Bulurejo menjadi tempat penampung dan pengolahan dari panenan tanaman nila yang hendak diekspor ke Eropa. Pasaran ekspor menurun setelah Jerman menemukan bahan baku pewarna lain.

Bangunan eks pengepul nila, katanya pada tahun 1931 pernah dijadikan kantor kabupaten pada saat ada perbaikan bangunan ibukota kabupaten Pengasih. Bangunan tersebut juga pernah digunakan menjadi Kantor Kalurahan Pengasih.***

Griting

Baca Juga