.
Ternak sapi di PHT Pengasih yang mendapatkan pemeriksaan acak dari DPP Kulonprogo (foto: PM-Istimewa)apatkan
Kulonprogo (PM) - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kulonprogo melakukan pemeriksaan acak terhadap pemasaran hewan ternak di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Pengasih untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Pemeriksaan menyusul penemuan dua hewan ternak berupa kambing dan sapi dinyatakan positif terjangkit PMK di wilayah Pangowan, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulonprogo. Sapi dalam proses penyembuhan dan kambing dilaporkan mati dan dimusnahkan.
“Dari hasil pemeriksaan acak terhadap sapi, kambing dan dompa tidak lagi ditemukan kasus PMK. Sebelumnya petugas juga melakukan penyemprotan desinfektan terhadap seluruh kendaraan angkutan ternak yang masuk ke pasar hewan,” ujar Muh Aris Nugroho, Kepala DPP Kulonprogo.
DPP meminta masyarakat segera melaporkan ke Puskeswan terdekat jika ternaknya ada gejala-gejala mengarah ke PMK. Selain melaporkan ke Puskeswan, DPP telah membentuk posko tingkat kabupaten dan posko di masing-masing kapanewon.
Menurutnya, posko tingkat kabupaten terdapat di Komplek PHT Pengasih. "Kalau ada gejala mengarah ke PMK, segera dilaporkan. Untuk memastikan penyakitnya, petugas segera mengambil sampel dan mengirim ke laboratorium BBVet Wates,” katanya,
Seperti diketahui sebelumnya kambing yang positif PMK merupakan salah satu dari 15 kambing berasal dari bantuan hibah dari DPP Kulonprogo yang diterima KWT (Kelompok Wanita Tani) Mekar Sari di Pangowan, Kapanewon Galur.
Sebanyak 15 kambing tersebut meliputi kambing betina 13 ekor dan kambing jantan 2 ekor di pelihara enam anggota KWT. Tengah menjalani isolasi sehari setelah menerima bantuan tersebut, petugas dari BBVet mengambil sampel darah dan liur kambing sehingga mengetahui salah satu kambing hasilnya positif PMK.
"Masa garansi sejak bantuan diterima belum habis. Awalnya kambing masih mau makan tetapi hanya sedikit dan kakinya pincang. Selanjutnya melapor ke Puskeswan dan ditindaklanjuti ada petugas dari BBVet mengambil sampel darah dan liur,” ujar Yayuk Widyaningsih, Ketua KWT Mekar Sari.
Indikasi Terjaangkit PMK
Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Puskeswan Wilayah Selatan, drh Eko Sulistyadi menjelaskan ada beberapa indikator gejala hewan ternak seperti sapi, kambing dan domba terjangkit PMK yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Menurutnya, bisa diamani terdapat lesi di mulut dan sela-sela kaki. Ketika mulut dibuka, terlihat melepuh pada bagian mulut. Peternak harus berhati-hati merawat ternaknya.
Ternak yang terkonfirmasi PMK, katanya tidak bisa menular ke manusia. Gejala awal hewan yang terpapar PMK, tidak mau makan kemudian badannya kurus. “Ternak yang terjangkit harus isolasi di kandang terpisah dengan ternak lain karena penularan cepat ke sesama ternak,”tutur Eko Sulistyadi.***s