.
Ashleigh Barty tinggal mengalahkan Danielle Collins di final Australia Open 2022. (PM-Getty Images)
SELANGKAH lagi Ashleigh Barty akan mengukir rekor. Menjadi petenis pertama yang berhasil menjuarai turnamen Grand Slam Australia Open setelah 44 tahun. Petenis Australia pertama yang menjadi juara di kandang sendiri adalah Chris O'Neil pada tahun 1978.
Harapan itu akan terwujud bila pada partai final yang digelar di Rod Laver Arena, Melbourne, Sabtu (29/1) pagi waktu setempat, petenis berusia 25 tahun itu mampu melewati hadangan petenis Amerika Serikat (AS), Danielle Collins.
Barty memastikan lolos ke final setelah pada babak semifinal mengeliminasi petenis asal AS lainnya, Madison Keys dengan skor 6-1 dan 6-3. Sejauh ini Barty yang menempati peringkat satu dunia untuk kategori putri, sudah tercatat sebagai petenis Australia pertama yang mencapai final Australia Open sejak Llyeton Hewitt pada 2005.
Barty mengaku sudah tak sabar untuk segera mengayun raket di partai puncak. "Tentu saja. Ayo kita lakukan. Sejujurnya, ini luar biasa," ucap Barty dalam testimoni selepas laga semifinal. "Sebagai orang Australia, kami sangat dimanjakan bahwa kami adalah negara Grand Slam. Saya telah melakukan dengan baik sebelumnya dan sekarang kami punya kesempatan untuk bermain memperebutkan gelar," lanjutnya.
Di sisi lain, Barty tetap memberi respek terhadap Collins yang disebutnya telah mengalami masa sulit pada tahun 2021, tetapi telah memulai musim dengan cerah. "Dia manusia yang luar biasa. Anda lihat caranya membawa diri di lapangan. Dia tersenyum dan memberikan yang terbaik. Tapi yang saya paling suka adalah bahwa dia orang yang hebat. Kami sangat menghormatinya dan kami mencintainya," pungkas juara Wimbledon tahun lalu tersebut.
Sementara Danielle Collins menyadari, menghadapi Barty pada laga pemuncak di hadapan publiknya bukan pekerjaan yang mudah. Kendati begitu, petenis berusia 28 tahun ini mengaku tidak gentar.
"Kami telah mengalami beberapa pertandingan yang luar biasa selama bertahun-tahun. Kini, menghadapi petenis nomor satu dunia di negara asalnya, akan menjadi hal yang spektakuler. Energi yang akan dibawa penonton, apakah itu untuk saya atau lawan saya, itu akan sangat luar biasa," ucap Collins di hadapan awak media sesaat setelah mengalahkan Iga Swiatek (Polandia) dengan skor 6-4, 6-1 pada babak semifinal, Kamis (27/1).
Collins melaju ke final dengan relatif mudah, dan ia merasa bersyukur karena tahun lalu harus banyak rehat karena cedera dan menjalani operasi darurat untuk endometriosis. Berhasil mencapai final Australia Open 2022 pun sudah jauh melebihi ekspektasi.
"Ini adalah perjalanan yang luar biasa. Ini buah kerja keras bertahun-tahun," kata Collins. "Sungguh luar biasa berada di panggung ini, terutama setelah semua tantangan kesehatan. Saya merasa sangat bahagia," pungkasnya. ***s