Si Supat Siap Denyutkan Kembali Mesin-mesin Pertanian di Sleman yang Sebelumnya Mati
Muh Sugiono
21 September 2024
.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa secara simbolis melakukan pengisian solar terhadap traktor pembajak sawah menandai diberlakukannya Si Supat bagi petani dan UMKM di wilayahnya. (PM-Muh Sugiono)
Patmamedia.com (SLEMAN)- Carut marut distribusi BBM bersubsidi yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, telah mendorong pemerintah Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Hiswana Migas meluncurkan Aplikasi Sistem Informasi Subsidi Tepat (Si Supat), khusus bagi kalangan petani dan UMKM di wilayahnya.
Peluncuran dilakukan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa yang sekaligus merupakan inisiator pembuatan aplikasi digital tersebut, Sabtu (21/9/2024). Sejumlah petani dan operator traksor pembajak sawah tampak ikut hadir dalam acara yang berlangsung di SPBU Mangunan, Harjobinangun, Pakem, Sleman itu.
Si Supat lahir dari gagasan brilian Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa setelah mendengar berbagai aspirasi dari kalangan petani dan operator traktor di wilayahnya. Mereka mengeluh tidak bisa mengolah sawah secara maksimal karena kerap kesulitan mendapatkan solar atau BBM bersubsidi akibat prosedurnya yang rumit.
Danang Maharsa menangkap keluhan itu sebagai suatu masukan penting, mengingat sektor pertanian dalam pandangannya merupakan ‘nyawa’-nya kehidupan masyarakat luas. Orang nomor dua di Sleman itu kemudian membentuk sebuah tim IT untuk merancang suatu aplikasi tepat guna bagi mereka agar pengolahan lahan pertanian tidak terkendala.
Selama hampir satu tahun dipersiapkan akhirnya lahirlah aplikasi Si Supat tersebut. Dimana untuk mendaftarkannya, para petani dan UMKM Sleman bisa langsung mengaksesnya melalui http://sisupat.slemankab.go.id
“Boleh dicek, aplikasi ini merupakan yang pertama dan satu-satunya yang ada di Indonesia. Selama satu tahun kita merancang dan mempersiapkan aplikasi ini, benar-benar karena semangat ingin memberikan solusi bagi kalangan UMKM dan petani,” ungkap Wakil Bupati Danang Maharsa dalam pidato peluncurannya.
Danang Maharsa menyatakan, sektor pertanian adalah nyawa kehidupan. Dan, petani adalah pahlawan kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu apa yang menjadi kesulitan dan kebutuhan petani, menurutnya layak diprioritaskan.
Boleh jadi, Si Supat menjadi salah satu bukti dari apa yang dikatakan wakil bupati itu. Sebuah aplikasi yang dirancang khusus untuk memudahkan kalangan petani memperoleh bahan bakar bersubsidi, guna mendenyutkan kembali jantung mesin-mesin pertanian yang sebelumnya mati karena harga BBM non subsidi yang tak terbeli.***