.
Bupati Sleman : kita harus bangga Sleman punya Potensi yang diakui. (PM - Ist)
Sleman (PM) - Kabupaten Sleman menjadi Pilot Project Implementasi Strategi Nasional Kewirausahaan Pemuda (Stranas KwP) Kementerian PPN/BAPPENAS. Assesment dan penilaian mandiri dibuka Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Senin pagi tadi, (29/5/2023) di Aula lantai 3 Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman.
Dalam arahannya, Kustini menyambut baik atas penunjukkan Kabupaten Sleman sebagai Pilot Project Stranas KwP. Ia mengatakan Kabupaten Sleman patut berbangga karena dinilai dan diakui memiliki potensi dan upaya mendorong anak muda dalam berwirausaha.
“Kita harus bangga bahwa Kabupaten Sleman mempunyai potensi yang diakui di tingkat nasional” ujarnya.
Lebih lanjut, Kustini berharap kegiatan tersebut dapat menumbuhkan semangat berwirausaha di Kabupaten Sleman sehingga pemuda sebagai kelompok produktif tidak lagi menjadi pekerja, namun berani mengambil resiko untuk berwirausaha yang membuka peluang ekonomi lebih luas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman, Agung Armawanta dalam laporannya menjelaskan Pilot Project Stranas KwP ini dilatarbelakangi pembangunan pemuda merupakan agenda strategis untuk menyongsong puncak bonus demografi pada 2028-2031 dimana pemuda berperan penting sebagai usia produktif.
“Kabupaten Sleman akan menjadi Pilot Project Implementasi Stranas KwP pada rentang waktu April hingga Agustus 2023 melalui serial diskusi, assessment dan pendampingan,” jelas Agung.
Pemilihan Kabupaten Sleman mengacu pada capaian domain lapangan dan kesempatan kerja dalam Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Kabupaten Sleman dinilai sebagai representasi daerah yang capaian IPP nya baik namun masih memerlukan asistensi dalam pengembangan ekosistem kewirausahaan.
Metode Pilot Project Implementasi Stranas KwP akan dilakukan melalui asistensi kepada Pemerintah Daerah oleh konsultan yang didukung Program Kerjasama Pemerintah RI-UNFPA dan pembentukan technical working group. Pelaksanaan akan dilakukan melalui serangkaian pertemuan koordinasi teknis, pertemuan konsultatif, asistensi secara turun lapang (luring) dan daring.***