.
Warga bergotong royong membersihkan material longsoran yang mengenai rumah Parjo. (Foto: PM-Roberto Gusta)
Kulonprogo (PM) – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda sebagian besar wilayah DIY, Minggu (13/2/2022), menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa tampat. Di Padukuhan Krikil, Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kulonprogo, nyaris 'menguburkan' warga. Untungnya, warga dengan sigap berhasil menyelamatkan diri dari luncuran tanah longsor yang membawa material lumpur tanah campur batu.
Peristiwa itu dialami oleh Kamituwo Pendoworejo, Parjo (54) dan Suyanto (48). Saat itu, dua warga RT 58/27 Krikil ini, sedang membersihkan saluran air di samping rumahnya. Di tengah asyik membersihkan saluran air, tiba-tiba terjadi longsor. Luncur material longsor begitu cepat. Tetapi dengan gerakan reflek, Parjo dan Paijo lari menyelamatkan diri.
“Saya sedang mengalirkan air di saluran samping rumah yang tertutup batu-batu dan sampah. Melihat ada material longsoran dari atas, saya lari menjauh ke selatan, jatuh telungkup. Longsoran menghantam toren air sampai jebol. Adik saya yang lari ke bawah, bagian leher terjerat tali,” tutur Parjo menceritakan kronologi tanah longsor menimpa rumahnya, Senin (14/2).
Longsoran tanah dan batu-batu gelondongan mengenai penampungan air, dinding rumah dapur dan bangunan permanen sangkar burung. Rumah tinggal Parjo yang ditempati dua kepala keluarga (KK) yang berdampingan dengan tebing setinggi 30 meter ikut terdampak longsor. Sementara Parjo hanya menderita luka lecet.
“Habis kejadian tanah longsor tidak ada berani tinggal di rumah. Dua keluarga mengungsi ke rumah tetangga terdekat yang aman. Saya beserta anggota keluarga mengungsi ke rumah saudara,” ujarnya.
Puluhan warga bersama para relawan bergotong royong mengamankan barang perabotan yang bisa diselamatkan dan membersihkan longsoran yang mengenai rumah.
Panewu Girimulyo, Endah Wulandari mengungkapkan menerima laporan tujuh titik tanah longsor mengenai rumah warga dan menutup akses jalan. Tetapi tidak memakan korban jiwa. Dalam kondisi darurat, warga bersama relawan membersihkan material longsoran.
“Dari pemantauan kapanewon dan laporan yang masuk sampai saat ini terdapat tujuh titik tanah longsor. Empat titik tanah longsor di Krikil, tiga titik mengenai rumah warga dan satu titik menutup jalan,” ujar Endah Wulandari di sela-sela meninjau tanah longsor mengenai rumah Parjo.
Selain rumah Parjo, katanya, tanah longsor juga menimpa rumah Muh Mubari. Di Pedukuhan Tileng, menimpa rumah Supriyanto, menutup halaman rumah Supriyanto dan Daliyem serta menutup jalan dusun Krikil –Kamal.
Sedangkan di Pedukuhan Kluwih, material longsor meluap ke teras rumah milik Sukijo dan menutup jalan kabupaten Pendoworejo – Giripurwo.
Selain tanah longsor, hujan deras juga menimbulkan banjir. Sungai Jaran yang melintas di wilayah Kalurahan Jatisarono, Kapanewon Nanggulan meluap merendam sekitar 30 rumah warga di Pedukuhan Jatingarang Lord an Jatingarang Kidul.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kulonprogo bersama SAR, petugas kepolisian dan relawan sekitar pukul 20.00 mengevakuasi warga. Kedalaman luapan banjir antara 50 sentimeter hingga 1,5 meter. Evakuasi memprioritaskan usia lansia dan anak-anak.
Kabag Humas Polres Kulonprogo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana menjelaskan terdapat sekitar 19 rumah warga di Pedukuhan Jatingarang Lor dan 11 rumah di Pedukuhan Jatingarang Kidul yang terkena dampak banjir. Evakuasi berlangsung hingga sekitar pukul 22.00 WIB.
Luapan banjir cepat surut sehingga warga dapat kembali ke rumah masing-masing. Tidak ada korban jiwa tetapi kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Karena selain rumah, hewan ternak juga ada yang hanyut terbawa banjir. ***k