.
Pengunjung Teras Malioboro satu, berjubel di lantai satu, Sabtu (5/2-2022) PM-Didik Sugiharto
RELOKASI pedagang kaki lima (PKL) Malioboro yang diberitakan luas baik dalam maupun luar negri, ternyata menjadi magnet baru penarik kunjungan wisata ke Yogyakarta, Sabtu (5/2-2022) kemarin Kawasan baru relokasi yang kemudian disebut Teras Malioboro 1 (eks Bioskop Indra, depan Pasar Bringharjo) dan Teras Malioboro 2 (eks Gedung Dinas Pariwisata DIY-sebelahan dengan Hotel Grand Inna Garuda) dibanjiri pengunjung.
Pantauan patmamedia.com pada sekitar pukul 20.00, menjadi puncak mengalirnya khalayak ke kawasan Malioboro. Semua orang berjalan kaki, karena pada pukul 19.00 – 21.00 kawasan ini sejak lama diberlakukan bebas kendaraan bermotor.
“Malam ini, buka sampai pukul 24.00,”kataWahyudi, salah seorang petugas yang berjaga di pintu gerbang Teras Malioboro 2.
Mencoba berkeliling di kawasan relokasi TM 2, sudah semakin tertata. Para pedagang nampak telah semakin sempurna men-display dagangan agar menarik. Selasar antara kios dan kios cukup luas untuk berjalan dua arah, makin membuat nyaman pembelanja. Meski di luar gerimis, tak menjadi masalah lagi. Masyarakat dapat belanja tanpa basah hujan.
Jika lelah menawar atau memilih belanjaan, masyarakat dapat makan minum di ujung timur Teras Malioboro 2, yang tembus ke Jl Mataram. Kita tetap dapat menikmati gudheg Yogya, ayam goreng, burung dara goreng, dan makanan khas lainnya – persis seperti saat masih meleseh di badan Jl Malioboro. Dapat memilih duduk lesehan, atau meja kursi. Jika Anda hanya ingin berkulineran, dapat langsung masuk via Jalan Mataram. Semua serba rapih dan tertata.
Serombongan ibu-ibu berseragam kaus hijau, mengaku dari Ciamis Jawa Barat. Telah lama ingin ke Yogya. Sembari antri membeli bakpia, mereka mengagumi tempat baru untuk belanja di Yogya ini. “Semua murah-murah, tapi ya tetap kami tawar. Ini untuk kepuasan,”ujar mereka sambal tertawa.
Nampak banyak pengunjung yang asli Yogya. Dari celotehan mereka, dating sekadar untuk melihat-lihat suasana.
Iwan, salah seorang penjual pakaian batik, yang menempati relokasi pedagang kaki lima, di Teras Malioboro 2, mengaku tidak menyangka di hari pertama berjualan, Kamis 3 Februari 2022, bisa menjual sekitar 35 potong pakaian. Setara dengan Rp 3 Juta.
"Uang sebesar ini, biasanya saya dapatkan hanya di hari Sabtu atau Minggu, saat masih berjualan di depan toko Istana Arloji Malioboro,”ujar Iwan, saat ditemui patmamedia.com, Sabtu sore, (5/2-2022). Menurut Iwan, kemungkinan besar omset sejumlah itu, karena pembeli kini leluasa memilih barang – berkat tempat yang nyaman.
Dia membandingkan dengan saat masih di kaki lima Malioboro. Pembeli saat memilih baju sering terganggu oleh pejalan kaki lain yang melintas di kaki lima. Sebab harus berdiri hampir bersenggolan dengan pejalan kaki. Akibatnya, banyak pembeli yang tiba-tiba pergi padahal sudah memilih banyak baju.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ari. Hari pertama berjualan di relokasi pedagang kaki lima, Teras Malioboro 1, tepatnya di eks Bioskop Indra, hari pertama berjualan bisa mendapatkan uang Rp 2 juta.
Penjual kaos oblong yang dulu berjualan di depan Toko Batik Margaria Malioboro ini menjelaskan, sangat optimis berdagang di tempat yang baru. Omset di atas dua juta rupiah -- biasanya hanya didapatkan di hari Sabtu atau Minggu. Di hari biasa, atau di luar hari libur, maksimal hanya satu juta rupiah. Menurut Ari yang sudah 30 tahun berjualan itu, perilaku pembeli di tempat yang baru tidak banyak menawar.
Sementara itu Parjiyah, penjual kaos oblong di lantai tiga menceritakan, hari pertama dirinya berjualan mendapat Rp 800 ribu. Menurutnya, omset sebesar itu memang terbilang kecil, tetapi ia tetap optimis ke depan. Karena meski di lantai tiga, tempat relokasi yang lebih dikenal dengan Teras Malioboro 1 ini dilengkapi dengan eskalator dan lift. Juga Gedung yang megah sejak zaman colonial itu menjadi daya tarik tersendiri.
Sedang Sabtu sore kemarin, Parjiyah sudah bisa menjual pakaian sejumlah 30 potong setiap potong harga berkisar antara Rp 40.000,- - Rp 50.000,- Apalagi, sejak sore pengunjung yang rata-rata wisatawan domestic berjubel merata dari lantai dasar hingga lantai 3.
Sementara itu, Heru asal Kulonprogo yang mengunjungi Teras Malioboro 1, mengatakan lokasi baru untuk pedagang kaki lima Malioboro lebih nyaman dan aman anak anak – dibanding ketika berada di sepanjang kakilima Jl Malioboro.***s