.
Salah satu KWT menerima bantuan tenda yang dipergunakan untuk berjalan di Pasar TaniKu. (PM-Roberto Gusta)
Kulonprogo (PM) – Setelah menerima bantuan tenda, para perempuan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Langgeng Makmur, Pedukuhan Botokan, Kalurahan Jatirejo, Kapanewon Lendah, Kulonprogo.tidak akan lagi berjualan sayuran dan makanan olahan di gardu ronda,
“KWT berterima kasih kepada Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo. Setelah menerima bantuan tenda, pasar TaniKu pindah, bersebelahan dengan demplot pembibitan sayuran kelompok,” ujar Sri Harini, Ketua KWT Langgeng Makmur di Kantor DPP Kulonprogo, Selasa (12/4).
Sebelumnya, di siang hari gardu ronda tersebut berubah fungsi menjadi Pasar TaniKu untuk menggelar dagangan miliik anggota kelompok Langgeng Makmur. Sedangkan di malam hari, kembali difungsikan oleh warga untuk menjaga keamanan lingkungan. Lokasi gardu itu memang berada di titiik sangat strategis untuk berjualan.
Sebelum Ramadan, pos keamanan lingkungan itu tiap Sabtu dan Minggu, mulai sekitar pukul 05.30 – 13.00 menjadi tempat berjualanan sayuran dan makanan olahan. Namun sejak memasuki bulan Ramadan, pasar Tiban tersebut dibuka setiap hari mulai pukul 13.00 sampai menjelang buka puasa pukul 17.00.
KWT Langgeng Makmur menerima bantuan dua paket tenda dari mitra kerja DPP kabupaten yang diperuntukan pasar TaniKu di Botokan, Kalurahan Jatirejo. Pada waktu bersamaan juga dibagikan lima paket tenda dipergunakan untuk berjualan empat KWT lainnya.
Menurut Sri Harini, Pasar TaniKu yang dikelola KWT Langgeng Makmur terus mengalami pertumbuhan. Anggota memanfaatkan pekarangan rumah dan kebun ditanami sayuran. Selain untuk mencukupi keperluan, selebihnya dijual untuk menambah pendapatan keluarga.
“KWT menjual sayuran dan aneka macam makanan olahan. Ada yang menjual lemet, masakan sayuran, minuman dari lidah buaya dan macam-macam minuman,” ujarnya.
Kepala DPP Kulonprogo Muh Aris Nugroho dan Kepala Bidang Pangan dan Penyuluhan, Wazan Mudzakir mengungkapkan hingga saat ini terdapat sebanyak 60 KWT. Melalui program pekarangan pangan lestari, KWT memiliki sekitar 50 titik pasar tani.
Pada awalnya anggota KWT memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayuran yang tujuan utama untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan selebihnya dijual. Penjualan dalam bentuk segar atau menjadi olahan.
Wazan Mudzakir menjelaskan DPP berupaya memfasilitasi KTW bisa mendapatkan tenda menjadi tempat berjualan di pasar TaniKu. Bantuan tenda berasal dari pihak ketiga yang menjadi mitra kerja DPP.
“Sebelumnya mendapatkan bantuan sebanyak 36 paket untuk pasar TaniKu yang dikelola 17 KWT. Kemudian ada tujuh paket tenda lagi diperuntukan 4 KWT,” tutur Wazan Mudzakir.***g