Platinum

TPA Al Mujahidin Sleman Gelar Gebyar Dzulhijjah: Santri Berprestasi, Guru Dihargai, Semua Bergizi

Wijatma T S
05 June 2025
.
TPA Al Mujahidin Sleman Gelar Gebyar Dzulhijjah: Santri Berprestasi, Guru Dihargai, Semua Bergizi

Suasana hangat dan penuh kegembiraan dalam Gebyar Dzulhijjah 1446 di TPA Al Mujahidin. (PM-ist)

Patmamedia.com (SLEMAN) – Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al Mujahidin Karangasem menghadirkan suasana hangat dan penuh kegembiraan dalam Gebyar Dzulhijjah 1446 H, Kamis (5/6/2025), di halaman Masjid Al Mujahidin. 

Acara tahunan ini dirancang bukan hanya untuk menyemarakkan bulan suci Dzulhijjah, tetapi juga untuk mempererat ikatan antargenerasi di lingkungan sekitar.

Dengan tema “Berbagi, Berprestasi, dan Bergizi”, Gebyar Dzulhijjah tahun ini menyatukan tiga pilar penting pendidikan berbasis komunitas: apresiasi, kepedulian, dan kebersamaan.

Salah satu sorotan utama adalah program TPA Prestasi, di mana para santri yang berhasil menyelesaikan jilid Qiroati menerima hadiah dan penghargaan. 

“Ini bentuk dorongan bagi anak-anak agar terus mencintai Al-Qur’an dan semangat belajar,” ungkap salah satu wali santri.

Tak hanya fokus pada murid, para pengajar dan pengurus TPA juga mendapat perhatian khusus lewat program TPA Berbagi. 

Mereka menerima THR berupa daging sebagai tanda terima kasih atas dedikasi mereka dalam mendidik generasi Qur’ani. Sebuah penghargaan yang bermakna di tengah kesibukan dan pengabdian yang tak selalu terlihat.

Puncak acara diisi dengan kegiatan TPA Bergizi, yakni buka puasa Arafah bersama santri dan wali santri. 

Suasana makin meriah dengan hadirnya badut Opera Pak Jhon (OPJ) dari Yogyakarta yang menghibur anak-anak dengan atraksi lucu dan edukatif.

Direktur TPA Al Mujahidin, Ustadz Suyitno, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran acara. 

“Kami bersyukur, semua bisa terlaksana dengan baik berkat peran donatur, wali santri, dan seluruh pihak yang terlibat. Semoga jadi amal jariyah yang terus mengalir,” ujarnya.

TPA Al Mujahidin menunjukkan bahwa pendidikan Islam bisa dikemas secara menyenangkan, penuh makna, dan relevan dengan kebutuhan sosial saat ini. 

Bukan sekadar mengajarkan huruf-huruf hijaiyah, tetapi juga menanamkan nilai kehidupan: saling menghargai, saling berbagi, dan tumbuh bersama.(atm)

Griting

Baca Juga