Platinum

TPST Minggir Tolak Sampah Organik, Pemkab Sleman Targetkan Penyelesaian Masalah Sampah Tahun ini

Wijatma T S
03 October 2024
.
TPST Minggir Tolak Sampah Organik, Pemkab Sleman Targetkan Penyelesaian Masalah Sampah Tahun ini

Pjs Bupati Sleman, Kusno Wibowo (tengah) didampingi Kepala DLH, Epiphana Kristiyani (kiri) dan Kepala Dinas PUKP, Mirza Anfansury. (PM-Jatmo)

Patmamedia.com (SLEMAN) – Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kapanewon Minggir Kabupaten Sleman, tidak menerima sampah organik karena proses pengolahannya memakan waktu lama dan membebani mesin pemroses. Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Epiphana Kristiyani, saat menjawab pertanyaan awak media dalam kesmpatan acara Ngopi Bareng Penjabat Sementara Bupati Sleman, Kamis (3/10/2024).

Epiphana menjelaskan hal tersebut dilakukan karena alasan manajemen pengolahan sampah. Menurutnya sampah organik memerlukan waktu yang lebih lama untuk terurai, sehingga mengurangi efisiensi operasional TPST.

Menanggapi permasalahan ini, Penjabat Sementara (PJs) Bupati Sleman, Kusno Wibowo, menyatakan keyakinannya bahwa masalah sampah di Sleman akan terselesaikan pada akhir tahun 2024. "Kami menargetkan masalah sampah dapat diselesaikan pada bulan Desember melalui peningkatan kapasitas pengolahan sampah serta kerja sama dengan masyarakat," ujar Kusno.

Selain masalah sampah, Kusno juga menyampaikan proyek infrastruktur, seperti pembangunan Mall Pelayanan Publik, ruang terbuka hijau (RTH) dan beberapa perbaikan jalan, ditargetkan secara keseluruhan akan selesai paling lama pada awal tahun 2025.

Mall Pelayanan Publik (MPP) telah selesai dibangun dengan anggaran Rp. 66.327.731.000,- MPP memiliki empat lantai berfungsi sebagai pusat layanan publik yang modern dan efisien, Bangunan ini siap dimanfaatkan pada Desember 2024, adapun jenis layanan yang akan difasilitasi di MPP Sleman antara lain pelayanan perizinan, pelayanan retribusi dan sejumlah pelayanan publik lainnya.

"Tahun 2024 ini Pemkab Sleman tengah membangun Ruang terbuka Hijau di Lapangan Caturharjo yang bertujuan untuk mendukung aktifitas fisik bagi masyarakat. Pembangunan RTH Lapangan Caturharjo dilengkapi dengan pembangunan drainase luar lapangan, pembangunan lapangan sepakbola, jogging track dan penanaman rumput dactylon serta fasilitas kamar mandi dengan anggaran sebesar Rp. 1.003.586.032,-," tambahnya.

Peningkatan ruas jalan Blembem - Tanen sepanjang 1500 meter, dengan anggaran Rp 5.770.975.000,- dan rehabilitasi Jembatan Tulung dengan anggaran Rp 1.194.657.730,-. pengerjaan proyek ini telah mencapai 90% dan diharapkan dapat mulai beroperasi pada November 2024,” tambah Kusno.

“Pembangunan Plaza Kawasan Gardu Pandang memakan anggaran Rp. 2.510.465.700,- dan akan selesai pada bulan Oktober 2024,” tambah Kusno, didampingi Kepala Dinas PUPKP Kab. Sleman, Mirza Anfansury.

Kusno juga mengajak pers dan masyarakat untuk memberikan masukan terkait penanganan masalah sampah dan infrastruktur ini.

"Kami sangat terbuka terhadap masukan dari masyarakat maupun pers untuk menemukan solusi terbaik dalam menghadapi tantangan ini. Partisipasi publik sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini," tegasnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, Pemkab Sleman berharap bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan infrastruktur yang lebih baik bagi masyarakat.

Griting

Baca Juga