Platinum

Tuntutan Pelayanan Makin Kompleks, PMI Sleman Tetapkan 4 Program  Prioritas

Muh Sugiono
15 January 2023
.
Tuntutan Pelayanan Makin Kompleks, PMI Sleman Tetapkan 4 Program  Prioritas

Musyawarah Kerja PMI Cabang Sleman berlangsung di The Rich Jogja Hotel, Sabtu (14/1/2023). (PM-Muh Sugiono)

Sleman (PM)Menjawab tuntutan pelayanan kesehatan masyarakat yang semakin kompleks, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Sleman menetapkan empat  program kerja utama yang akan menjadi prioritas di tahun 2023.

Program prioritas tersebut adalah pengembangan klinik pratama, penyelesaikan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), pendidikan kepalangmerahan dan digitalisasi.

Demikian antara lain yang berhasil dirumuskan dalam Musyawarah Kerja (Muker) PMI Sleman 2022 yang berlangsung di The Rich Jogja Hotel, Sabtu (14/01/2023). Untuk mewujudkan berbagai program penting tersebut, PMI Sleman bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.

 “Bulan lalu, kami menerima bantuan alat dari Pemda Sleman. Sudah diujicobakan selama dua pekan, dan sekarang masih menunggu proses validasi dan kualifikasi,” kata Ketua PMI Sleman Sunartono saat acara muker.

Disebutkan, upaya meningkatan pelayanan kesehatan masyarakat menuntut kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan peralatan yang memadai. Persediaan kantong darah segar misalnya, kini berkembang pada kebutuhan produk sel darah yang sudah terpisah. Untuk menjawab tatangan tersebut, maka upaya standarisasi peralatan menjadi hal yang tidak bisa ditangguhkan.

Agenda muker ini merupakan ajang evaluasi kinerja sekaligus penyusunan rencana program kerja. Pada tahun 2023, demikian Sunartono, pihaknya akan memprioritaskan empat program yakni pengembangan layanan klinik pratama, pendidikan kepalangmerahan, penyelesaian sertifikasi CPOB, dan digitalisasi.  

Untuk digitalisasi sendiri, PMI Sleman sudah memulai penerapannya sejak beberapa waktu lalu. Diantaranya melalui pemrosesan online untuk layanan donor darah, kartu tanda pendonor, dan permintaan darah dari rumah sakit.

“Kami akan fokus pada empat program prioritas itu. Harapannya, program pelayanan darah bisa kita lakukan sesuai kualitas standar,” kata Sunartono.

Di masa mendatang, kebutuhan donor darah diperkirakan akan terus meningkat. Sepanjang tahun lalu, PMI Sleman menyalurkan sekitar 18.000 kantong darah dan tahun ini dimungkinkan bertambah menjadi 2.000 kantong per bulan. 

Pihaknya pun telah mengajukan tambahan alokasi kantong darah untuk program Lada Manis (Layanan Darah di Sleman Gratis). Sebab berkaca dari pengalaman tahun kemarin, sebanyak 10.000 kantong darah yang dialokasikan ternyata sudah habis di bulan Agustus. 

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan siap menambah kuota kantong darah Lada Manis. “Ini dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Tapi saya juga minta ada kolaborasi dengan stakeholder semisal hotel, restoran, atau wisatawan untuk pemenuhan kebutuhan donor darah,” ujarnya

Ketua DPRD Sleman Haris Sugiharta juga menyatakan dukungan atas usulan tersebut. Dia menilai, selama ini koordinasi antara Pemda dan PMI sudah berjalan dengan baik. Bahkan melalui ABT 2022, Pemda Sleman mengalokasikan anggaran untuk pembelian 9 item alat penunjang kinerja PMI yang total nilainya mencapai sekitar Rp 4,7 miliar.***

Griting

Baca Juga