Platinum

Tutupan Suran Meriahkan Pelataran Omah Petroek

Ipong Suhardiyanto
06 August 2024
.
Tutupan Suran Meriahkan Pelataran Omah Petroek

(PM-ist)

Suasana meriah menyelimuti malam di Oemah Petroek, Hargobinangun, Pakem. Masyarakat sekitar dan para pengunjung antusias menghadiri kegiatan  Tutupan Suran di kawasan oemah petroek. Acara tahunan ini menjadi momen spesial untuk menghaturkan syukur atas segala nikmat yang telah diberikan sepanjang tahun.

Acara Tutupan Suran tentu tidak terlepas dari sosok Pastor Gabriel Possenti Sindhunata atau yang akrab disapa Romo Sindhu yang merupakan pendiri 'Rumah Budaya' Oemah Petroek. Kegiatan tutupan suran di Oemah Petroek ditandai dengan berbagai kegiatan menarik, mulai dari tarian tradisional, pertunjukan gamelan, Slametan langgar padhang mbulan, Tetenger langgar, Hadroh, serta Uyon-uyon soimahan sinartan jengglengan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh budaya dan seniman baik lokal maupun dari luar daerah di Sleman, terlihat hadir dalam acara tersebut, seniman senior Marwoto, ada Shoimah Pancawati beserta suami, Tyo Srundeng, Alit Jabang Bayi, Bimacho, Mentik wangi, ada juga Penyanyi lagu jawa populer saat ini, Deny Caknan, beserta para seniman lainnya. Pada kesempatan tersebut juga hadir pengamat budaya, GM Totok Hedi Santosa.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa yang hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut, terlebih Ia menyampaikan bahwa Oemah Petroek yang merupakan rumah budaya harus terus menjadi salah satu tempat yang konsisten menjaga tradisi kebudayaan Nusantara.

"Tutupan Suran merupakan tradisi yang sangat penting bagi masyarakat kita. Acara ini tidak hanya sebagai bentuk syukur, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi," ujar Danang Maharsa, Wakil Bupati Sleman.

Lebih lanjut, Danang juga menyampaikan pesan pentingnya melestarikan budaya leluhur. "Dengan terus menggelar acara seperti ini, kita turut serta melestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya Nusantara, khususnya budaya Jawa," ungkapnya.

Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya pengunjung yang hadir. Mereka tidak hanya berasal dari sekitar Hargobinangun, tetapi juga dari daerah-daerah lainnya.

Dengan suksesnya penyelenggaraan Tutupan Suran tahun ini, diharapkan acara serupa dapat terus diselenggarakan di tahun-tahun mendatang. Hal ini sebagai bentuk komitmen untuk melestarikan tradisi dan budaya bangsa.

Griting

Baca Juga