.
Pj Bupati Kulonprogo bersama Ketua DPRD Kulonprogo, Kepala DPP, Panewu Wates, dan sejumlah pejabat panen pada upacara adat Wiwitan di Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates. (PM-Diskominfo)
Kulonprogo (PM) – Bagi petani yang mengolah sawah surjan di Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, Kulonprogo dalam waktu bersamaan bisa panen padi dan bawang merah. Produktivitas kedua komoditas tersebut melebihi rata-rata tingkat kabupaten di Kulonprogo.
Tanaman padi ditanam di ledokan atau lahan bagian bawah sawah surjan dan bawang merah ditanam di duwuran atau lahan bagian bagian atas sawah surjan. Produktivitas gabah mencapai 7,2 ton per hektare (ha) dan bawang merah 20 ton per ha.
“Mampu melebihi produksi gabah rata-rata tingkat kabupaten 6,7 ton dan produksi bawang merah rata-rata tingkat kabupaten 14 ton,” ujar Muh Aris Nugroho, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo.
Hal tersebut pada upacara adat Wiwitan yang diselenggarakan Kelompok Tani Gudi Laras, Kalurahan Kawangwuni, Kapanewon Wates. Sawah surjan merupakan lahan pertanian yang memiliki dua ketinggian berbeda.
Lahan bagian bawah biasa ditanami komoditas tanaman padi sedangkan lahan bagian atas ditanami tanaman yang tidak banyak membutuhkan air seperti komoditas palawija atau hortikultura. Petani menyebut sawah surjan jika dilihat dari ketinggian seperti corak bahan kain surjan.
"Lahan pertanian sawah surjan hanya ada di Kulonprogo. Ada luasan sawah surjan 20 hektare telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda sehingga harus dilestarikan,” tutur Muh Aris Nugroho.
Menurutnya, sawah surjan memiliki kelebihan dibandingkan lahan sawah pada umumnya. Di antara kelebihannya dalam satu tahun lahan bagian bawah dapat mengikuti pola tanam sawah irigasi teknis, menanam tiga kali padi – padi – palawija.
Sedangkan lahan bagian atas sapanjang tahun dapat ditanami komoditas palawija, hortikultura atau tanaman lain yang tidak membutuhkan banyak air.
“Upacara Wiwitan sendiri sebagai wujud syukur atas jerih payah petani mengolah sawah surjan, mampu menghasilkan panenan yang bagus,” jelasnya.
Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo Tri Saktiyono yang menghadiri upacara adat Wiwitan menyatakan memberikan dukungan terhadap program pertanian yang dilaksanakan Dinas PP. Yaitu memajikan pertanian dari sisi teknis maupun budaya di masyarakat.
"Budaya wiwit sebagai wujud syukur kepada Tuhan dipadukan dengan teknis pertanian secara ilmiah. Keduanya bisa disatukan dengan harapan bisa menjadikan pertanian lebih maju dan membawa berkah,” ujar Tri Saktiyono.***