.
Pj Bupati Kulonprogo bersama Kepala Bea Cukai Yogyakarta bersama jajarannya pada saat audiensi di Ruang Menoreh Pemkab Kulonprogo (PM – Istimewa)
Kulonprogo (PM) – Masih banyak potensi investasi yang dapat dikembangkan dengan adanya Bandara YIA (Yogyakarta International Airport) di Kulonprogo dalam upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi di DIY.
Potensi investasi yang memungkinkan dikembangkan di Kulonprogo terungkap pada acara audiensi Bea Cukai Yogyakarta bersama PT Angkasa Pura I dengan Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana di Ruang Menoreh Pemkab Kulonprogo, Senin (22/8).
"Kulonprogo memiliki potensi investasi cukup besar. Target investasi nasional 2022 sebesar Rp 1.200 triliun baru tercapai sekitar 50 persen. Bea Cukai Yogyakarta akan koordinasi dengan Pemkab Kulonprogo agar potensi tersebut bisa dimaksimalkan,” tutur Eko Darmanto, Kepada Bea Cukai Yogyakarta.
Di Kulonprogo dan di Sedayu, Bantul terdapat kawasan industri terpadu yang cukup luas seperti di wilayah Kabupaten Kendal dan Batang, Jawa Tengah. Jarak lokasi masih berdekatan dengan bandara. Kawasan tersebut merupakan salah satu potensi bagi investor untuk berinvestasi.
Adanya investor membuka usaha di kawasan industri, katanya akan menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat Kulonprogo dan wilayah sekitar di DIY.
“Pertumbuhan ekonomi DIY sekitar 2,7 persen, masih dibawah pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,1 persen. Adanya pengembangan potensi di daerah dapat meningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” jelasnya.
General Manajer PT Angkasa Pura 1 Agus Pandu Purnama menambahkan peluang lebar potensi investasi strategis dengan adanya bandara YIA dengan kapasitas cukup besar.
Iklim investasi terus tumbuh dan berkembang di Kulonprogo. “Iklim investasi seharusnya bisa tumbuh di Kulonprogo yang memiliki paling dekat dengan bandara,” kata Agus Pandu Purnama.
Menurutnya, potensi kapasitas penumpang bandara YIA dalam satu tahun mencapai 30 juta orang dan potensi kargo mencapai 590 ton per hari. Kapasitas kargo belum optimal karena per hari baru sekitar 20 ton.
Pj Bupati Kulonoprogo Tri Saktiyana menyatakan pemerintah daerah mendukung program pemerintah pusat dalam upaya meningkatkan investasi di Kulonprogo. Peningkatan investasi bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi di DIY, perlu bekerjasama dengan kabupaten/kota sekitar.
Untuk mengoptimalkan kapasitas bandara, katanya harus berkolaborasi antar daerah. Kami yakin dalam waktu tiga sampai lima tahun ke depan, pertumbuhan ekonomi cukup pesat di Kulonprogo,” kata Tri Saktiyana.***