Platinum

‘Zero TBC’ Diharapkan Masuk Desa Mandiri Budaya

Renata Dhea
11 January 2022
.
‘Zero TBC’ Diharapkan Masuk Desa Mandiri Budaya

Direktur Proyek Zero TB Yogyakarta, Rina Triasih beserta jajaran foto bersama Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. (PM-RENATA)

YOGYA (PM)-Tim Proyek Zero TB Yogyakarta (ZTBY) bersilaturahmi dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X guna melaporkan perkembangan upaya meminimalisasi  penyakit tuberkulosis (TBC) di DIY. Pertemuan yang diadakan di Gedhong Gadri, Kompleks Kepatihan itu dilakukan untuk membahas rencana pengembangan program ZTBY di masa mendatang.
"Program ZTBY merupakan program yang dilakukan secara komprehensif untuk membantu pemerintah dalam mengatasi penyakit TBC, khususnya di DIY.‎Program itu juga melibatkan lintas sektor, tinggal sekarang bagaimana kita menjaga supaya program ini dapat berjalan terus. Karena itu, salah satu arahan dari Ngarsa Dalem adalah bagaimana kalau program ZTBY ini masuk menjadi bagian dari Desa Mandiri Budaya,"
kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie di Kompleks Kepatihan, Senin (10/1).

Menurut Pembajun, arahan Sultan sangat tepat karena program Desa Mandiri Budaya juga menyangkut kesehatan. Apalagi pada dasarnya kasus TBC sangat berkaitan erat dengan persoalan perilaku. Untuk itu dirinya berharap dengan mengintervensi Desa Mandiri Budaya, maka perilaku warga juga bisa ikut berubah menjadi lebih baik.

Sementara itu, Direktur Proyek Zero TB Yogyakarta, Rina Triasih mengungkapkan, ZTBY merupakan proyek kolaborasi antara Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, RSUP Dr Sardjito,Pemda DIY, Pemkot Yogyakarta, Pemkab Kulon Progo dan Burnet Institute di Melbourne, Australia. Proyek ini telah berlangsung sejak Februari 2020.

"Kami datang untuk menyampaikan hasil kegiatan selama ini. Alhamdulillah hasilnya bagus dan rencananya akan dilakukan perluasan ke kabupaten yang lain. Apalagi TBC termasuk program kesehatan yang menjadi prioritas secara nasional," imbuhnya.
Menurut Rina, di DIY sendiri banyak kasus TBC yang belum ditemukan. Alasannya bisa jadi karena pasien belum mau berobat atau memang belum tercatat. Dengan menggunakan mobil rontgen, ZTBY melakukan skrining secara aktif ke desa-desa. Cara ini cukup efektif untuk menemukan pasien-pasien yang dianggap ‘hilang’ tersebut.
Proyek ZTBY ini mempunyai visi untuk mengeliminasi TBC di DIY pada 2030 dengan target menurunkan jumlah pasien TBC di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulonprogo menjadi 50 persen dalam waktu lima tahun. Sejak dimulainya proyek hingga November 2021, capaian dari ZTBY ialah jumlah peserta skrining telah mencapai 22.326 orang. Penemuan kasus TBC baru mencapai 202 pasien, dengan konfirmasi bakteriologis sebanyak 74 pasien.
***

Griting

Baca Juga