.
Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, memberikan potongan tumpeng kepada Dukuh Ngropoh yang segera akan memasuki masa purna tugas, Drs. Mujiyono. (PM-ist)
Patmamedia.com (Sleman) – Pemkal Condongcatur melaksanakan malam Tirakatan peringatan Hari Jadi Ke-77 Kalurahan di Pendopo Baru, Senin (25/12/2023).Acara ini dilaksanakan sederhana dengan pemotongan tumpeng oleh Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, diberikan kepada Dukuh Ngropoh yang segera akan memasuki masa purna tugas, Drs. Mujiyono.
Dalam sambutanya, Reno, menyampaikan malam tirakatan ini merupakan acara rutin setiap peringatan hari jadi kalurahan untuk mengenang sejarah berdirinya Condongcatur. Komitmen Pemerintah Condongcatur untuk pembangunan berbasis RW dengan dana Rp. 40 juta/RW selama 6 tahun sampai tahun 2027.
“Sesuai periode menjabat, saya akan menuntaskan jabatan sampai periode kedua ini dengan sebaik-baiknya, dan tidak akan mencalonkan lagi sebagai lurah meskipun masih mempunyai kesempatan untuk maju di periode ketiga.Biar diteruskan oleh pamong yang lain atau masyarakat lainya,” tegasnya.
Baca juga : Kirab Bregada Hadeging Kalurahan Condongcatur Puncak Hari Jadi Ke-77
Reno menilai antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk menjadi pamong. Hal itu tampak pada pengisian Kaur tata laksana dan Dukuh Tiyasan yang baru lalu. Untuk calon Kaur tata laksana ada 100 yang mengambil formulir pendaftaran dan yang lolos administrasi dan mengikuti ujian ada 47 orang sehingga sangat ketat sekali kompetisinya.
Pada kesempatan ini juga Reno memohon doa restu masyarakat Condongcatur bahwa Pemerintah Kalurahan di tahun 2024 akan membentuk BUMKal yang akan mengelola asset Kalurahan Condongcatur.
Sementara Panewu Depok, Wawan Widiantoro S.IP, M.PA, menyampaikan apresiasi Pemkal Condongcatur karena dalam setiap malam tirakatan hari jadi selalu dilakukan pemberian Beasiswa bagi siswa siswi tingkat SD, SMP dan SMA dari Padukuhan.
Menurut Wawan hanya beberapa kalurahan yang melakukan hal demikian pada saat peringatan hari jadi, “Semoga dapat menjadi inspirasi bagi lainya,” katanya.
Dalam kesempatan ini Wawan berharap di tahun 2024 Condongcatur dapat menjadi Kalurahan Mandiri Budaya, karena telah memenuhi 4 kriteria.
Pertama, lanjut Wawan, Condongcatur sebagai Desa/Kalurahan Interpreneur. Semua kegiatan telah menumbuhkan ekonomi lokal dan Condongcatur paling banyak UMKM se kab Sleman sekitar 10%.
Ke dua, Condongcatur sudah memiliki Desa Wisata ‘Green Kayen’, tinggal dikembangkan lagi selanjutnya.
“Ke tiga, Condongcatur sudah termasuk Desa Prima (Perempuan Maju Mandiri). Saat ini Condongcatur pamongnya banyak yang perempuan, dan yang keempat Condongcatur sebagai Desa Budaya. Ada kelompok-kelompok seni budaya seperti Jatilan, Karawitan, Tari, Hadroh dan sebagainya. Saya akan mengawal Condongcatur menjadi Desa/Kalurahan Mandiri Budaya sehingga dapat meraih bantuan Danais sebesar 3.5 M,” ungkap Wawan.
Wawan menambahkan, Kalurahan Mandiri Budaya berfokus pada upaya meningkatkan kemandirian desa dalam hal ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Selain itu juga tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan tradisi yang unik.
Acara malam tirakatan dihadiri Panewu Depok dan jajaran Muspika Depok, semua pamong Kalurahan Condongcatur, mantan lurah, keluarga purna tugas pamong, BPKal, Lembaga kalurahan, PPS Condongcatur, dan penerima beasiswa anak sekolah bersama orangtuanya.***