Platinum

Musim Pancaroba Hingga Libur Lebaran, Waspada Wisata di Kawasan Rawan Bencana

Muh Sugiono
15 April 2022
.
Musim Pancaroba Hingga Libur Lebaran, Waspada Wisata di Kawasan Rawan Bencana

Sungai merupakan kawasan rawan bencana, waspadai cuaca ekstreem (PM-Ant)

Sleman (PM) –  Musim pancaroba yang diperkirakan berlangsung hingga saat liburan Lebaran ini, harus diwaspadai oleh masyarakat umum. Telebih bagi para pengelola tujuan (destinasi) wisata dan pelaku wisata. Hal tersebut terkait dengan keselamatan wisatawan. Aspek safety haruslah selalu pada urutan pertama dan harus menjadi prioritas pertimbangan.

"Kami minta para pengelola dan pelaku wisata, terutama wisata alam yang berada di kawasan rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan terjadinya cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi bencana," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Sleman, Aris Herbandang di Sleman, Jumat (15/4-2022).

Herbandang menjelaskan tahun 2021 pihaknya melakukan edukasi kepada pengelola maupun pelaku wisata tentang berbagai hal untuk menghandapi bencana dalam kegiatan upaya mitigasi tanggap darurat bencana. Selain itu, juga edukasidan pelatihan cara mengatasi kasus kesehatan di objek wisata. Misal, jika harus menemukan wisatawan yang mengalami serangan jantung. Atau kondisi darurat kesehatan lainnya. 

"Harapan kami dengan adanya kesiapan dan kewaspadaan ini, maka insiden sekecil apapun dapat direspon dengan cepat dan tidak sampai menimbulkan korban," katanya.

Sementara, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Usaha Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Nyoman Rai Savitri mengatakan saat ini telah membuat standar operasional prosedur (SOP) terkait keamanan dan kenyamanan serta keselamatan wisatawan termasuk antisipasi bencana.

"Sejak peristiwa musibah susur Sungai Sempor, Turi yang menimbulkan banyak korban jiwa siswa Pramuka beberapa tahun lalu, kami telah membuat SOP untuk keamanan destinasi wisata, terutama desa wisata," katanya.

Ia mengatakan, SOP tersebut harus dan wajib dipatuhi oleh para pelaku dan pengelola wisata dengan disiplin. "Saat ini mereka sudah siap, dan membuat SOP sesuai dengan karakteristik masing-masing desa wisata," katanya.***Ant/s

Griting

Baca Juga