.
Patmamedia.com (SLEMAN) – Di tengah derasnya arus pendidikan berbasis teknologi dan akademik, TK Among Siwi yang berada di Padukuhan Pogung Kidul, Sinduadi, Mlati justru menegaskan jati dirinya sebagai taman kanak-kanak berbasis karakter dan kemandirian.
Berdiri sejak 1970 atas inisiatif PKK setempat, TK ini menjadi pilihan banyak orang tua karena pendekatan inklusif dan berbasis nilai toleransi yang kuat.
Hal ini tercermin dalam kegiatan Tutup Tahun, Pelepasan dan Pentas Seni tahun ajaran 2024/2025 yang digelar pada Rabu (25/6/2025). Dalam acara bertema “Aku Anak Hebat dan Mandiri”, sebanyak 13 siswa dilepas secara resmi dan menerima ijazah serta rapor akhir tahun.
“Ini merupakan event tahunan kami. Selain pelepasan, ada juga pentas seni dari anak-anak yang menunjukkan hasil pembelajaran sepanjang tahun,” ujar Kepala TK Among Siwi, Hanna Aryani Cahyanigtyas, S.Pd., Gr.
Ia menjelaskan, sejak awal berdiri, TK Among Siwi mengusung prinsip pendidikan umum yang menjunjung tinggi toleransi dan penguatan karakter.
“Ini merupakan TK umum, dan ada beberapa agama serta guru-guru agama di sini. Namun yang utama adalah penanaman nilai kemandirian dan pembentukan karakter sejak dini,” terangnya.
Sebagai bagian dari pendekatan holistik, sekolah juga melakukan identifikasi awal terhadap potensi dan bakat anak, yang kemudian ditindaklanjuti dalam kegiatan seperti menari, drumband, hingga pengembangan sosial-emosional.
Salah satu prestasi membanggakan adalah keberhasilan tim drumband yang rutin mengikuti kejuaraan tahunan.
“Semua anak dari kelas A dan B terlibat, dan alhamdulillah, kami selalu masuk lima besar,” imbuh Hanna.
Program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) juga turut memperkuat dukungan terhadap tumbuh kembang anak-anak di sekolah ini.
Kegiatan belajar berlangsung dari Senin hingga Jumat dengan pendekatan yang menyenangkan dan edukatif.
Komite Sekolah yang diwakili Aris Margono turut memberikan apresiasi atas dedikasi para pendidik.
“Kami berterima kasih kepada dewan guru dan seluruh orang tua siswa yang telah mendukung. Kami berharap TK Among Siwi makin dipercaya dan berkembang,” ungkapnya.
Kepercayaan orang tua pun menjadi bukti nyata. Asih Sulasih, warga Pogung Kidul, mengaku puas dengan pendidikan yang diterima anaknya.
“Saya yakin dengan TK Among Siwi. Para gurunya benar-benar membimbing kemandirian anak. Hasilnya kami rasakan sendiri,” katanya penuh keyakinan.
Dengan usia yang mendekati lima dekade, TK Among Siwi bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga cerminan keberhasilan masyarakat dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif dan berorientasi pada karakter.(atm)*