.
Warga Plono Barat menghadiri tradisi Ruwahan doa bersama di Balai Pedukuhan Plono Barat, Kalurahan Pagerharjo, Kapanewon Samigaluh. (PM-Istimewa)
Kulonprogo (PM) – Warga Plono Barat menggelar upacara tradisi Ruwahan di Balai Pedukuhan Plono Barat, Kalurahan Pagerharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo. Acara diisi dengan doa bersama dan menikmati menu makanan tanpa garam dan gula sebagai suguhan, berlangsung malam Jumat Kliwon atau Kamis (24/3) malam.
Ternyata masyarakat yang datang membludag. Balai Pedukuhan Plono Barat tidak mampu menampung warga yang hadir. Sebagian warga terpaksa mengikuti jalannya acara berlangsung di halaman balai. Acara diawali dengan menyanyikan lagu lndonesia Raya, Mars Plono Barat dan doa bersama.
Kemudian dilanjutkan dengan kenduri makan bersama dan untuk memeriahkan dengan pembagian dooprize. Ruwahan di Plono Barat tampak berbeda dengan tempat lain. Di sini, warga juga disuguhi menu makanan degan citarasa tawar dari tanaman palawija yang dimasak tanpa menggunakan garam dan gula.
“Ini sebagai salah satu bentuk penghormatan terhadap tokoh pendahulu Kyai Depok yang pernah mesanggrah di Plono Barat. Tempat singgah atau pelitasannya menjadi situs yang sampai sekarang masih dirawat warga,” ujar Restu Hermawan, Dukuh Plono Barat.
Seperti diketahui Ruwahan merupakan tradisi yang ada di kebudayaan Jawa untuk mendoakan para pendahulu seperti kakek, nenek, orangtua, saudara, para sesepuh dan lainnya yang telah meninggal dunia.
Adapun pelaksanaan tradisi menggunakan perhitungan tahun Jawa pada bulan Ruwah yang berdasarkan perhitungan tahun Hijriah pada bulan Sya’ban. Tradisi Ruwahan di Plono barat merupakan acara rutin tahunan yang dilaksanakan secara turun-temurun.
Sebelum mengadakan acara doa bersama, kata Restu, sebelumnya warga bergotong royong membersihkan makam, petilasan Kyai Depok dan membersihkan lingkungan pedukuhan. “Tradisi Ruwahan bisa menyatukan rasa, menjaga kekompakan kerukunan antar warga yang beragam,” tuturnya.
Siyono, seorang tokoh warga Plono Barat menyatakan mengapresiasi terhadap tradisi Ruwahan yang dilaksanakan rutin setiap tahun di wilayahnya. Doa bersama tidak sebatas untuk para orangtua tetapi generasi muda juga ikut terlibat aktif dalam acara tersebut.
“Sangat berharap acara ini mampu menjadi momentum menggugah semangat dan kreativitas warga Plono Barat, menghadapi kehidupan yang kian menantang ini,” harapnya.*** g