Perjuangan Cinta Rahwana Menggaet Dewi Shinta di Sanggar Kopi Maknyak
Sih Utami
30 May 2023
.
Salah satu adegan drama tari Pengakuan Cinta Rahwana di Sanggar Kopi Maknyak. (PM- Sih Utami)
PULUHAN pengunjung di Sanggar Seni Kopi Maknyak Pasuruan, Jawa Timur, pada Minggu (28/5/2023) malam itu seperti tercekat menyaksikan adegan di atas panggung yang menggambarkan keberhasilan Rahwana mengecoh dan menculik Dewi Shinta. Namun suasana senyap itu tak lama berlangsung. Karena tepuk tangan penonton tiba-tiba pecah bersamaan adegan berikutnya yang menampilkan kemenangan heroik Rama Wijawa merebut kembali istrinya yang cantik jelita.
Kegembiraan penonton boleh jadi merupakan luapan kepuasan menyaksikan bagaimana kebenaran mengalahkan kebatilan sebagaimana pesan awal kisah itu diciptakan. Dalam kisah Mahabharata, digambarkan Raja Alengka Rahwana adalah sosok raksasa yang mewakili kejahatan, sedangkan Rama mewakili sosok pahlawan.
Namun yang menarik, dalam perkembangannya banyak masyarakat sekarang justru menilai hal sebaliknya. Terutama dalam urusan asmara yang diyakini bahwa Rahwana memiliki rasa cinta yang lebih agung, bahkan berani bersabung nyawa untuk mendapatkan cinta sejatinya atas Dewi Shinta.
“Boleh jadi Rahwana jahat, brutal dan penculik istri orang. Tapi lihatlah betapa keras dia berjuang untuk mendapatkan Shinta dan bagaimana tulus dan lembutnya Rahwana memperlakukan wanita yang dicintainya itu,” ungkap salah seorang penonton wanita yang mengaku nge-fans berat dengan cinta Rahwana.
Kisah Dewi Sinta diculik Rahwana
Syahdan, Dewi Sinta dan Rama Wijaya yang baru menikah itu harus meninggalkan Kerajaan Ayodya untuk menjalani masa pembuangan selama 13 tahun, atas permintaan ibu tirinya, Dewi Kekayi. Dengan ikhlas Rama bersama istri dan adiknya yang setia, Leksmana keluar dari kerajaan untuk mengasingkan diri ke hutan.
Di tengah perjalanan rombongan kecil dari Kerajaan Ayodya itu bertemu dengan pasukan Rahwana yang menjaga janastana. Pertempuran terjadi tapi Rama dengan mudah berhasil menumpas pasukan itu.
Kenyataan tersebut membuat Raja Alengka Rahwana murka dan mendatangi Rama untuk menuntut balas.
Namun betapa terkejut Rahwana melihat kecantikan Dewi Sinta , Ia ingin merebutnya, namun sadar yang dihadapi adalah Rama Wijaya yang sakti, Rahwana menempuh jalan culas. Diperintahkanlah saudaranya, Marica merubah wujud menjadi seekor kijang emas untuk memancing perhatian Shinta.
Sinta tergoda oleh kecantikan kijang emas jadi-jadian itu dan merengek kepada Rama untuk menangkapnya. Rama tak bisa menolak permintaan istrinya lalu mengejar kijang itu sampai ke tengah hutan dan meminta Lesmana untuk menjaga Shinta.
Namun karena tipu muslihat pula akhirnya penjagaannya lepas hingga dengan leluasa Rahwana yang menyamar sebagai seorang brahmana tua berhasil menculik Shinta.
Terlepas dari kejahatan yang dilakukan Rahmana untuk mendapatkan Shinta, ada getaran lembut yang mengusik jantung setiap orang yang menonton adegan itu. Adegan yang mempertotonkan bagaimana perjuangan seorang laki-laki bernama Rahwana mengejar cintanya. Bahkan Rahwana juga tidak mempelakukan Shinta sebagai barang pampasan perang, meski sebagai seorang raja yang sakti dan kaya raya ia bisa berbuat apa saja.
Sebuah ketulusan cinta yang agung, lebih kurang seperti itulah pesan tersembunyi yang tertangkap dari pertunjukkan sendratari bertajuk Pengakuan Cinta Rahwana tersebut.
Pertunjukan yang disuguhkan para seniman Winarto Ekram asal Malang Dance, Jawa Timur itu agaknya dengan gemilang berhasil memotret sisi humanis dari tokoh Rahwana yang jahat (diperankan Winarto Ekram) atas wanita yang dicintainya Dewi Shinta (Ishanta Rahmawati) yang dicurinya dari Rama Wijaya (Fima Wijaya).
Penonton tidak saja dibuat terhipnotis oleh suguhan drama tari besutan tangan dingin koreografer Winarto Ekram itu. Namun para penonton itu sepertinya juga akan pulang ke rumah membawa kesan mendalam tentang ketulusan cinta Rahwana, sambil berharap raksasa yang sakti dan kaya raya itu tiba-tiba mendobrak pintu kamar tidur dan menculiknya.*