.
Yogya (PM) - Sebanyak 1838 Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro siap direlokasi di dua tempat yang telah disediakan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedua tempat relokasi tersebut yakni di eks bioskop Indra dan eks Kantor Dinas Pariwisata.
"Kedua tempat tersebut diberi nama Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2,” kata Baskara Aji, Sekda Pemprov DIY, Rabu, 26 Januari 2022, di Gedung DPRD DIY.
Baca juga : Sultan HB X: Saya Sudah Menunggu 18 Tahun, Relokasi Hari Ini!
Dijelaskan lebih lanjut oleh Baskara Aji, relokasi ini sebetulnya tidak lepas dari konsep Malioboro sebagai pendestrian (kawasan bagi pejalan kaki) yang berada di jalur imajiner di Kota Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai Kota Warisan Dunia oleh UNESCO. Yogyakarta setara dengan kota-kota tua lainnya di pelbagai benua yang penuh nilai sejarah kemanusiaan dan kebudayaan.
Sedang jalur imajiner, yakni satu garis filosofi yang menghubungkan antara Panggung Krapyak, Kraton Yogyakarta, Kawasan Malioboro, dan Tugu Pal putih. Elemen sumbu filosofis pendukung yang tak kalah penting adalah Laut Selatan yang melambangkan air sebagai sumber kehidupan, dan Giunung Merapi di Kawasan utara Yogyakarrta tempat tertinggi jiwa manusia akan bersemayam, yakni surga.
Sementara itu Antonius Fokky, Ketua Pansus Relokasi Pedagang Kaki Lima Malioboro menyayangkan keputusan Pemprov merelokasi pedagang kaki lima mulai sore ini. Karena banyak pedagang kaki lima menginginkan menunda relokasi sampai usai lebaran.
"Pedagang kaki lima pada prinsipnya tidak menolak relokasi ini, tetapi merasa sangat berat jika harus dilakukan sore ini, karena mereka baru saja terimbas pandemi," tegasnya.
Baca juga : Teras Malioboro Diresmikan, PKL Pindah Tak Akan Dipungut Retribusi
Seperti diberitakan patmamedia.com, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa proses relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Malioboro harus dilakukan secara bertahap mulai hari ini Rabu (26/1).
Sultan menjelaskan para PKL itu perlu direlokasi karena saat ini mereka menempati tempat yang tak semestinya. Mereka berjualan di emperan miliki toko.
"Kalau mereka minta ditunda. Aku minta cepat. Karena tempat itu bukan milik mereka , itu milik toko sama milik pemerintah bukan untuk fasilitas kali lima," ungkap Sultan.
Oleh karena itu meski ada beberapa PKL yang minta relokasi ditunda. Sultan menegaskan permintaan itu tidak bisa dipenuhi. Karena pihaknya, sudah menunggu selama 18 tahun agar para PKL tersebut pindah dari trotoar Malioboro. ***s