.
Wabup Danang Maharsa (tengah) melakukan monev sekaligus launching inovasi "Kenceng". (PM-humas Sleman)
Patmamedia.com (SLEMAN) – Pemerintah Kabupaten Sleman terus menguatkan komitmen dalam menekan angka stunting. Selasa (23/9), melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Pemkab menggelar monitoring dan evaluasi (Monev) pencatatan serta pelaporan konvergensi stunting 2025 di Kapanewon Turi.
Dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, meluncurkan inovasi “Kenceng” (Kerjasama Masyarakat untuk Pencegahan Stunting) yang digadang sebagai gerakan kolaboratif lintas sektor. Acara turut dihadiri jajaran perangkat daerah, kepala puskesmas, kader TPK, KPM, kader posyandu, hingga tokoh masyarakat.
Danang menegaskan bahwa Monev ini bertujuan memastikan program penurunan stunting berjalan sesuai target dan rencana awal. Selain itu, forum ini menjadi ruang diskusi untuk merumuskan rekomendasi kebijakan konkret serta memperkuat kapasitas TPPS di tingkat Kapanewon dan Kalurahan.
“Upaya percepatan penurunan stunting merupakan kerja kolaboratif yang membutuhkan keterlibatan semua pihak, baik kader posyandu, guru PAUD, TPPS, tokoh masyarakat, dan terpenting keluarga itu sendiri,” ujar Danang.
Lebih lanjut, ia menambahkan Pemkab Sleman terus mendorong TPPS agar aktif melakukan sosialisasi tahapan gizi dan layanan kesehatan, sekaligus memberdayakan keluarga, mengubah perilaku, dan memperkuat ketahanan sosial-ekonomi masyarakat. Hal ini menjadi kunci dalam pemenuhan hak anak atas kesehatan, gizi, dan lingkungan yang layak.
Melalui inovasi “Kenceng”, Pemkab Sleman berharap terbentuk jejaring kerjasama masyarakat yang solid dalam pencegahan stunting. Inovasi ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas intervensi gizi serta memperkokoh komitmen bersama, demi terwujudnya generasi Sleman yang sehat, cerdas, dan berkualitas. (atm)*